

Selain ditutupi material tanah dan batu, sebagian badan jalan dari Banda Aceh menuju pesisir barat dan Selatan Aceh itu jg retak dan ambrol. Sementara di sejumlah lokasi jg terlihat pohon kayu dan tiang listrik tumbang di badan jalan.

Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Abdurrahman, meminta pemerintah provinsi serius dlm menanggapi insiden tanah longsor yg menimbun badan jalan Banda Aceh-Calang di kawasan Gunung Paro di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar.
"Kami berharap Gubernur Aceh Zaini Abdullah segera meninjau lokasi sehingga pimpinan instansi terkait cepat merespons guna menormalkan kembali transportasi darat Banda Aceh menuju pesisir barat provinsi ini, " katanya.
Menurut dia, hal paling penting adlh ribuan masyarakat dari 28 desa di Kecamatan Lhoong tak terlalu lama terkurung karena terputusnya transportasi akibat ruas jalan nasional yg tertimbun longsor sejak 1 Nopember 2014.
"Kalau hari Senin (3/11), akses jalan ke Kecamatan Lhoong tak bisa dibuka maka kami khawatirkan masyarakat Lhoong akan kehabisan stok barang kebutuhan pokok. Ini paling penting dipikirkan oleh pemerintah, yakni menyelamatkan warga, " kata politisi Partai Gerindra itu.
Untuk masuk ke Kecamatan Lhoong hanya bisa dilalui dari Banda Aceh-Lamno. Akses dari Lamno jg terputus setelah longsoran terjadi di kawasan Gunung Geurutee, sedangkan lewat laut jg sangat riskan dikarenakan cuaca perairan laut kurang baik.
Meulaboh — Ratusan rumah di 4 kecamatan di Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Senin (24/12), terendam banjir hingga dua meter. Meski demikian, sebagian besar warga memilih berdiam diri di rumah.
Banjir terjadi akibat meluapnya sungai Woyla dan sungai Meurubo, setelah diguyur hujan beberapa hari. Adalah Kecamatan Bubon, Samatiga, Woyla Timur, dan Meurubo, yg terendam banjir.
Selain sejumlah sarana pendidikan dan fasilitas umum lainnya, banjir jg menggenangi ruas jalan Ateung Teupat, yg merupakan jalur lalu lintas dari Meulaboh menuju Kuala Bee.
Akibatnya, kendaraan roda dua tak bisa melintas dan terpaksa diangkut menggunakn rakit. Sayangnya, pemilik kendaraan harus mengeluarkan kocek Rp10 ribu per sepeda motor.
other source : http://solopos.com, http://aneuknanggroe007.blogspot.com, http://tribunnews.com
0 Response to "Ribuan Warga Lhoong - Aceh Masih Terisolasi Akibat Longsor - Tasawuf"
Post a Comment