This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Tiga Calon Penghuni Neraka

hotsvidz.blogspot.com - TIGA CALON PENGHUNI NERAKA

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma bahwa Rasululah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Ada tiga golongan yg tak akan masuk surga dan Allah tak akan melihat mereka pd hari kiamat; anak yg durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yg menyerupai laki-laki, dayyuts yaitu kepala rumah tangga membiarkan kemungkaran dlm rumah tangganya. (HR. Nasa’I 5: 80-81; hakim 1: 72, 4: 146-147; Baihaqi 10: 226 dan Ahmad 2: 134)

Ajaran Islam adlh ajaran yg sesuai dgn fitrah manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia kemudian memberikan kepada mereka petunjuk agar selamat di dunia dan akhirat. Petunjuk yg diberikan tersebut berupa Al-Qur’an dan Sunnah Rasullah shallallahu ‘alaihi wasallam yg harus ditaati dan diamalkan.

Barangsiapa yg menyimpang dari petunjuk Allah dan Rasul-Nya serta mengabaikan perintah dan larangan-Nya akan memperoleh adzab. Allah Yang Maha Adil berkuasa memasukkan menusia ke dlm Surga / Neraka, tergantung dari amal perbuatan mereka. Bila ada yg dimasukkan-Nya ke dlm Neraka maka halitu adlh berdasarkan keadilan-Nya, Dia sekali-kali tak berbuat zalim kepada hamba-hamba-Nya.

Perintah dan larangan Allah kepada manusia pd hakikatnya adlh demi kemashlahatan menusia itu sendiri. Kendatipun demikian, masih ada saja di antara manusia yg mengabaikan peringatan dan ancaman Allah itu. Maka sudah selayaknya bila Allah menimpakan hukuman akibat perbuatan mereka.
Di antara sekian banyak larangan Allah yg harus dijatuhi dan haram dikerjakan ialah:

Durhaka kepada Kedua Orang Tua
Banyak ayat al-Qur’an dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yg menrengkan kewajiban berbakti kepada orang tua. Hal ni menunjukkan betapa agungnya hak mereka dan haram
mendurhakai mereka. Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman:

Dan rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu. Jika salah seorang di antara keduanya / kedua-duanya sampai berusia lanjut dlm pemeliharaanmu, maka janagnlah sekali-kali kamumengucapkan ‘Ah’ dan janganlah kamu membentakmereka, akan tetapi ucapkanlah kepada mereka perkataan yg mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dgn kasih saying, serta ucapkan: ‘wahai rabbku kasihanilah keduanya sebagaimana mereka telah mendidik aku di waktu kecil.’ (al-Isra’: 23-24)

Berdasarkan ayat di atas, ayah dan ibu adlh orang yg wajib ditaati sesudah Allah dan Rasul-Nya. Kebaikan mereka, khususnya ibu kepada anaknya, tak dpt dinilai dgn materi. Ibu mengandungnya dgn susah payah, kemudian melahirkannya jg dgn susah payah dan terkadang harus berhadapan dgn maut, menyusui dlm masa berbulan-bulan, bekerja siang dan malam bahkan terkadang harus bengun di tengah malam demi menemani anaknya yg sakit pd saat manusia sedang tidur nyenyak.

Kedua orang tua merasa bertanggungjawab memelhara, mendidik, dan mencari nafkah untk anak-anak mereka. Mereka pun akan merasa gembira ketika anaknya mendapatkan kesenangan, dan menangis serta bersedih bila si anak mendapatklan musibah. Kedua orang tua selalu memikirkan kabahagiaan masa depan si anak.

Kalaupun ada orang tua yg buruk akhlaknya, maka mereka tak ingin anaknya rusak seperti keadaan mereka. Mereka pun tetap berharap agar anak-anak mereka menjadi anak yg shalih. Hal ni merupakan fitrah manusia. Oleh karena itu, Allah dan Rasul-Nya mewajibkan kepada tiap anak agar:

Berbuat baik kepada kedua orang tua
Bersyukur kepada Allah dan kepada mereka
Berlaku lemah lembut kepada mereka
Berkata perkataan yg baik dan penuh hormat
Mendo’akan keduanya
Perlu diingat bahwa ketaatan kepada orang tua tak boleh dlm hal-hal yg bertentangan dgn syari’at. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memperingatkan,
Tidak boleh seseorang taat kepada siapapun (makhluk) dlm hal berbuat maksiat kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala. (HR. Ahmad 5/66, Hakim)
Jadi gambaran durhaka kepada orang tua yaitu anak tak taat kepada mereka dlm hal yg ma’ruf (sesuai sayari’at).
Menurut para ulama, tanda anak durhaka itu ialah:

Anak yg tak mau tahu hak-hak orang tua, Tidak mau mendengar nasihat mereka bahkan menjelekkannya, Anak yg tak mau membantu orang tuanya yg miskin padahal dia mampu, Berkata kasar, membentak, memukul, Selalu mengeluh dan membengkit-bangkitkan pemberiannya, Memaksa kedua orang tuanya agar memenuhi kebutuhan dirinya. (As-Suluk Al-Ijtima’i fil Islam, al-Kabair, Buyut La Tadkhuluhal Malaaikah)
Anak yg durhaka tak hanya mendapatkan siksa di akhirat, akan tetapi di dunia pun dia akan mendapatkan balasan buruk sebelum mati, berupa kehinaan, kefakiran, dan ditimpa berbagai macam penyakit. (Buyut La Tadkhuluhal Malaikah, hal. 35)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Ada dua perbuatan yg Allah segerakan siksanya di dunia yaitu melewati batas-batas Allah (zalim) dan durhaka kepada kedua orang tua. (HR. Hakim; Lihat Shaih Jami’us Shaghir, 2810)

Wanita yg Menyerupai Laki-Laki
Pada zaman sekarang sekarang ini, media massa selalu membesar-besarkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan, dgn istilah emansipasi. Para wanita menuntut agar haknya disamakan dgn laki-laki, padahal agama Islam telah mengatur bahwa laki-laki berbeda dgn perempuan. Firman-Nya:

Dan laki-laki itu tak sama dgn perempuan. (Ali Imran: 36)
Wanita sekarang menuntut ingin sama dgn laki-laki dlm segala hal, baik dlm lapangan kerja, pakaian, hak waris, maupun dlm masalah lainnya. Akibatnya, terjadi pergeseran nilai dlm masyarakat. Merekamulai cenderung berorientasi pd materi.

Setelah kesempatan kerja terbuka luas bagi wanita, mereka menjadi senang bertabarruj (buka aurat), menampakkan perhiasan dan auratnya serta mulai memakai pakaian yg tipis dan ketat. Mereka pun senang dan terbiasa berpakaian serupadengan laki-laki. Menurut mereka, :Ini adlh tuntutan profesi (karier)!!!??? Subhanallah.

Tahukah mereka bahwa Allah dan rasul-Nya melaknat wanita yg menyerupai laki-laki dan sebaliknya? Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alalihi wasallam telah melaknat laki-laki yg memakai pakaian wanita dan wanita yg mwmakai pakaian laki-laki. (HR. Abu Dawud, ahmad, Ibnu Majah, Hakim, dan Ibnu Hibban)

Dari Abdullah bin Amr radhiallallhu ‘anhu, ia berkata: aku pernah mendengar rasululah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Tidak termasuk golongan kami para wanita yg menyerupai laki-laki, dan laki-laki yg menyerupai wanita. (HR. Ahmad 2/199-200, Thabrani, abu Nu’man dan Bukhari dlm kitab Tarikhnya)

Dayyuts
Golongan ni adlh orang -orang yg membiarkan terjadinya kemungkaran di rumah tangganya. Firman-Nya:

Hai orang-orang yg beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yg bahan bakarnya adlh manusia dan batu; penjaganya adlh malaikat-malaikat yg kasar, keras, yg tak mendurhakai Allah terhadap apa yg diperintahkan-Nya dan selalu mengerjakan apa yg diperintahkan. (at-tahrim: 6)

Para ulama salafmenjaelaskan makna jagalah dirimu dan keluargamau dari api neraka, sebagai berikut:

Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata: Beramallah dgn taat kepada Allah, takut berbuat maksiat, dan perintahkan keluargamu agar ingat hokum-hukum-Nya, niscaya Dia akan menyelamatkanmu dari api neraka.

Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu berkata: Ajarkanlah akhlak dan kebaikan budi pekerti kepada mereka.

Mujahid rahimahullah berkata: takutlah kepda Allah dan nasihatilah keluargamu supaya bertaqwa kepada-Nya. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/412-413)

Ayat di atas mewajibkan seorang suami / kepala rumah tangga bertanggungjawab dlm rumah tangganya. Seorang bapak / suami merupakan orang pertama dlm rumah tangga yg harus berusaha agar rumah tangganya damai, tenteram, dan penuh rahmat Allah. Untuk itu, diperlukan perjuangan yg sungguh-sungguh.

Terkadang seorang bapak mempunyai cita-cita seperti itu tapi salah mengambil jalan sehingga cita-citanya tak terwujud.
Karena itu, tarbiyyah (pendidikan) dan pembinaan rumah tangga harus mendapatkan priorotas utama. Seorang bapak harus berupaya membina isteri, anak, dan keluarga yg terdekat semisal mengingatkan mereka untk shalat.

Jika seorang bapak / suami bersikap diam dan merasa aman terhadap isteri dan anaknya yg sudah terperangkap dlm adat jahiliyah, / telah melanggar syari’at Islam, maka suami / bapak seperti inilah yg dinamakan dayyuts.

Sikap suami yg membiarkan isteri dan anaknya berbuat kejelekan dlm rumah tangganya sangat berbahaya. Ia membiarkan anak dan isterinya meninggalkan shalat, membiarkan mereka mengkonsumsi makanan dan minuman yg haram. Ia menganggap baik perbuatan keji, zina beserta sarana yg membawa kepada zina. Ia tak merasa cemburu pd perbuatan isteri dan anak-anaknya, bahkan ia membiarkan mereka berbuat maksiat. Maka, kelak dia akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah di hari kiamat.

Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Ketauhilah, kamu sekalian adlh pemimpin dan kamu sekalian bertanggung jawab atas orang yg dipimpinnya. Penguasa adlh pemimpin atas rakyatnya dan bertanggung jawab atas rakyat yg dipimpinnya. Laki-laki adlh pemimpin atas keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang perempuan jg pemimpin bagi rumah suami dan anak-anaknya dan ia bertanggung jawab atas itu semua, seorang hamba sahaya bertanggung jawab terhadap harta tuannya. (HR. Bukhari, Muslim, ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi.)

Subhanallah

Marilah kita berdoa, bermunajat kepada Allah. Semoga Allah mengampuni kita, dan menghapuskan kita dari segala dosa yg telah lalu.

Ya Allah,
Ampunilah semua dosa-dosa kami, baik sengaja / pun tidak, berkahilah kami, ramahtilah kami, berikanlah kami hidayah-Mu agar kami senantiasa dekat kepada-Mu hingga akhir hayat.

other source : http://nurrahmatillahi.blogspot.com, http://detik.com, http://google.com

0 Response to "Tiga Calon Penghuni Neraka"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *