This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Kista Ovarium - Penyakit

Kista Ovarium
hotsvidz.blogspot.com - Gunakan Hydroxygen Plus untk membantu menekan / mengatasi pertumbuhan kista. Dan gunakan pula Femona agar hormonnya seimbang.
Fungsi ovarium terkadang dpt mengalami gangguan dan kista termasuk gangguan yg sering terjadi. Kista ovarium adlh kantong berisi cairan yg terbentuk dlm ovarium.

Kista ovarium memiliki dua kategori utama. Kista fungsional yg muncul sebagai bagian dari siklus menstruasi. Kista yg paling umum terjadi ni dpt hilang sendiri dan tak berbahaya. Berlawanan dgn kista fungsional, terdapat jenis kista yg mengandung sel abnormal. Sebagian kecil kasus mempunyai sel abnormal yg bersifat kanker.

Gejala Kista Ovarium

Sebagian besar wanita pernah memiliki kista ovarium. Kista umumnya tak menyebabkan gejala dan dpt hilang sendiri dlm beberapa bulan.

Tetapi kista berukuran besar / yg pecah dpt mengakibatkan gejala yg serius sehingga perlu ditangani melalui operasi. Gejala kista ovarium yg perlu diwaspadai antara lain:

1. Menstruasi yg tak teratur.
2. Nyeri pd tulang panggul.
3. Sering buang air kecil.
4. Pencernaan yg tak lancar.
5. Senantiasa merasa kenyang / kembung.
6. Sulit buang air besar.

Jika kista ovarium menyebabkan gejala, Anda akan dirujuk ke dokter spesialis ginekologi untk menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan untk memastikan diagnosis. Misalnya, pemeriksaan organ intim, USG, serta tes darah.

Langkah Pengobatan untk Mengatasi Kista

Kista umumnya akan hilang sendiri dlm beberapa bulan. Untuk memastikannya, Anda dpt menjalani pemeriksaan USG. Berikut beberapa faktor yg menentukan perlu / tidaknya pengangkatan kista:

1. Ada / tak adanya gejala. Sekitar empat persen kasus kista akan menyebabkan gejala. Jika gejala terjadi, operasi pengangkatan akan dianjurkan.
2. Ukuran dan kandungan kista. Kista yg berukuran besar dan yg diperkirakan mengandung sel abnormal perlu diangkat melalui operasi.
3. Kista terjadi dlm masa menopause. Wanita yg telah mengalami menopause memiliki risiko lebih tinggi untk menderita kanker ovarium yg berkembang dari kista.

Penderita kista yg telah mengalami menopause dianjurkan untk menjalani tes darah dan USG secara teratur untk memastikan hilangnya kista dlm waktu dekat. Jika tidak, kista perlu memerlukan langkah penanganan melalui operasi pengangkatan karena berpotensi berkembang menjadi kanker ovarium.

Dampak Kista pd Kesuburan

Kista sering dinilai dpt mengganggu kesuburan seorang wanita. Anggapan ni tak sepenuhnya benar karena pd umumnya kista dpt diangkat dgn mudah tanpa mengganggu ovarium. Tapi untk jenis kista ovarium yg kompleks, penanganannya melalui operasi dpt memengaruhi tingkat kesuburan Anda.

Keberadaan kista cenderung tak menyebabkan gejala. Tetapi jika sel kista tersebut pecah, berukuran besar, / menyumbat aliran darah ke ovarium, akan muncul beberapa gejala. Di antaranya:

Gejala Kista Ovarium

1. Menstruasi yg tak teratur / berubah.
2. Nyeri pd tulang panggul beberapa saat sebelum / setelah menstruasi.
3. Nyeri pd tulang panggul saat berhubungan seks.
4. Sering buang air kecil.
5. Sulit buang air besar.
6. Proses pencernaan yg tak lancar.
7. Perut terasa kembung.
8. Lebih cepat merasa kenyang dibanding biasanya.
9. Limbung / pusing.

Penyebab Kista Ovarium

Kista ovarium terbagi dlm dua kategori utama, yaitu kista fungsional dan kista dgn sel abnormal.

Kista Fungsional

Kista fungsional muncul sebagai bagian dari siklus menstruasi. Kista yg paling umum terjadi ni cepat hilang dan tak berbahaya. Kista fungsional bisa terbagi menjadi dua jenis yaitu kista korpus luteum dan kista folikel.

Korpus luteum adlh sel yg memproduksi hormon estrogen dan progesteron setelah pelepasan sel telur. Ketika lubang keluarnya sel telur pd korpus luteum tersumbat, penumpukan cairan pun terjadi. Inilah yg menyebabkan korpus luteum berkembang menjadi kista.
Kista korpus luteum umumnya akan hilang dlm beberapa bulan, tapi memiliki risiko untk pecah. Jika terjadi, kista ni dpt menyebabkan pendarahan dan sakit yg datang secara tiba-tiba.

Jenis kista fungsional yg kedua adlh kista folikel. Di dlm ovarium, sel telur berkembang dlm struktur yg dikenal sebagai folikel. Kista folikel terbentuk ketika folikel mengalami gangguan sehingga tak bisa melepaskan sel telur. Folikel pun membengkak karena penuh cairan dan menjadi sebuah kista. Kista folikel bisa hilang dgn sendirinya dlm beberapa minggu.

Kista Dengan Sel Abnormal

Kategori kista ni tak berhubungan dgn siklus menstruasi dan muncul akibat adanya pertumbuhan sel yg tak normal. Sebagian kecil kista ni bisa bersifat kanker.

Kista dermoid

Kista dermoid adlh jenis kista dgn sel abnormal yg paling umum terjadi pd wanita berusia di bawah 40 tahun.

Kista ni dpt mengandung semua jenis jaringan manusia, misalnya rambut, darah, lemak, tulang, kulit, serta gigi. Hal ni dpt terjadi karena kista ni berasal dari sel yg belum berkembang menjadi sel telur. Sel ni mempunyai kemampuan untk berubah menjadi sel jaringan tubuh apapun.

Kista dermoid umumnya tak ganas, tapi dpt berkembang dan membesar hingga berdiameter 20 cm sehingga harus diangkat dgn proses operasi.

Kista adenoma

Ini adlh kista yg umum ditemukan pd wanita di atas 40 tahun dan terbentuk dari sel-sel jaringan luar ovarium.

Kista adenoma dpt dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kista adenoma serosa dan kista adenoma mucinous. Kista adenoma serosa biasanya berukuran kecil, tapi dpt mengakibatkan gejala jika pecah.
Sedangkan ukuran kista adenoma mucinous dpt berkembang hingga berdiamater 35 cm. Kista ni jarang yg bersifat ganas, tapi dpt menyebabkan ovarium terpelintir sehingga aliran darah ke ovarium pun tersumbat.
Selain penyebab kista yg telah dibahas di atas, faktor lain yg dpt memicu terbentuknya kista ovarium adlh menderita endometriosis / sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Diagnosis Kista Ovarium

Keberadaan kista sering tak terdeteksi karena sebagian besar tak menyebabkan gejala. Tetapi jika terdapat indikasi adanya kista ovarium, Anda akan dirujuk ke dokter spesialis ginekologi untk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sebelum menjalani USG dan pemeriksaan darah spesifik, dokter akan memeriksa organ intim dan sekitar perut bawah untk keberadaan kista.

Setelah pemeriksaan fisik, USG akan dilakukan untk memastikan keberadaan, letak, dan ukuran kista. Selain itu, cairan kandungan kista jg bisa terlihat melalui USG. Jika kista yg terdeteksi mengandung lebih banyak zat padat daripada cairan, tes darah akan dianjurkan. USG bisa dilakukan di atas perut / bisa dimasukkan ke dlm vagina untk gambar yg lebih jelas.

Tes darah yg dianjurkan adlh untk mengukur protein CA125. Jika CA125 rendah, berarti pasien aman. Tetapi jika tinggi, ada kemungkinan pasien menderita kanker ovarium. Peningkatan protein ni jg dpt disebabkan oleh penyakit selain kanker ovarium seperti endometriosis dan tuberkulosis.

Pengobatan Kista Ovarium

Kista umumnya akan hilang sendiri tanpa penanganan khusus. Ada beberapa hal yg menentukan perlu / tidaknya langkah pengobatan, yaitu:
1. Ada / tidaknya gejala akibat kista ovarium.
2. Ukuran kista.
3. Apakah penderita telah melewati masa menopause.

Penderita yg telah mengalami menopause mempunyai risiko lebih tinggi untk mengidap kanker ovarium. Oleh karena itu, agar kista tak berkembang menjadi kanker, kista tersebut perlu diangkat melalui operasi jika dlm waktu dekat tak menghilang.

Pemantauan Rutin

Pemantauan rutin biasa dilakukan jika ada kista tanpa gejala yg terdeteksi. Kista ni tak membutuhkan penanganan khusus dan dpt hilang dgn sendirinya dlm beberapa minggu. Untuk memastikan, Anda dpt menjalani pemeriksaan USG.

Menangani Kista Ovarium Dengan Prosedur Operasi

Jika Anda mengidap kista berukuran besar yg terus berkembang / yg menyebabkan gejala, dokter spesialis ginekologi biasanya akan menganjurkan Anda untk menjalani operasi. Operasi pengangkatan kista yg kecil bisa dilakukan dgn operasi ‘lubang kunci’ / laparoskopi. Dalam laparoskopi, sayatan yg dibuat hanya berukuran sekitar 1 cm. Sedangkan untk kista yg besar / yg diperkirakan mengandung sel abnormal, operasi dgn sayatan lebih besar / laparotomi akan dilakukan.

Semua operasi pasti memiliki risiko, termasuk operasi pd kista ovarium. Jika komplikasi terjadi, pasien perlu menemui dokter. Berikut beberapa gejala yg mengindikasikan terjadinya infeksi, yaitu:

1. Sakit tak tertahankan dan pembengkakan pd perut.
2. Pendarahan yg parah.
3. Sekresi vagina yg berwarna gelap dan berbau tak sedap.
4. Demam tinggi.

Dampak Penanganan Kista pd Kesuburan

Kista sering dinilai dpt mengganggu kesuburan seorang wanita. Anggapan ni tak sepenuhnya benar karena kebanyakan kista dpt diangkat dgn mudah tanpa menggangu organ reproduksi wanita. Walau demikian, ada prosedur operasi yg dpt memengaruhi kesuburan.

Operasi pengangkatan ovarium sepenuhnya akan dianjurkan jika kista yg terdeteksi:

1. Berukuran sangat besar sehingga membungkus seluruh ovarium dan tuba falopi.
2. Kemungkinan besar bersifat ganas.

Pengangkatan satu ovarium memang akan sedikit memengaruhi tingkat kesuburan. Tetapi ovarium yg tersisa akan terus memproduksi hormon dan sel-sel telur sehingga kemungkinan Anda untk hamil dan memiliki anak tetap ada.

Berbeda halnya jika pengangkatan kedua ovarium dilakukan. Ini akan memicu menopause dini dan meniadakan kemungkinan Anda untk memiliki anak. Pengangkatan kedua ovarium bersama dgn rahim dan jaringan sekitarnya dilakukan jika kista terbukti mengandung sel kanker ganas.

other source : http://instagram.com, http://dietserat.blogspot.com, http://merdeka.com

0 Response to "Kista Ovarium - Penyakit"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *