This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Oh My Ghost] Sinopsis “Oh My Ghost” 2015 episode 7 (Bagian 2) – Bongsun Izinkan Sunae Merasuki Tubuhnya Demi Dapatkan Sunwoo!

Di sinopsis “Oh MyGhost” ep 7 part 1 sebelumnya Suhbingo memaksa Sunae melakukan ritual pengiriman hantu ke akhirat. Tak disangka, Sunae mengamuk dan bisa melemparkan benda-benda, yg salah satunya mengenai pipi Suhbingo. Mereka saling memandang dlm keterdiaman? Penasaran dgn apa yg terjadi selanjutnya, silakan baca sinopsis “Oh MyGhost” 2015 episode 7 (bagian 2).

Sinopsis “Oh My Ghost” 2015 episode 7 (Bagian 2) – Bongsun Izinkan Sunae Merasuki Tubuhnya Demi Dapatkan Sunwoo!Sinopsis “Oh My Ghost” 2015 episode 7 (Bagian 2) – Bongsun Izinkan Sunae Merasuki Tubuhnya Demi Dapatkan Sunwoo!

Menunggu pintu lift terbuka, Sohyung teringat saat Sunwoo menguyek-uyek rambut Bongsun. Seniornya yg suka menggodanya muncul, dan menawari Sohyun kencan buta dgn temannya. Sewaktu Sohyung menolak, senior itu berpikir Sohyung menolaknya gara-gara punya hubungan spesial dgn Sunwoo, lebih-lebih banyak kru yg bergosip tentang hal itu.

Jelas, Sohyung menampik kata-kata seniornya. Dia menegaskan Sunwoo dan dirinya hanya teman saja. Itu malah bikin seniornya Sohyung makin gencar menawarkan Sohyung kencan buta dgn temannya. Sohyung mulai ragu-ragu dan berjanji akan memikirkannya.

Minsoo mengajak para asisten koki lainnya makan bareng pulang kerja nanti. Mereka menolak ajakan Minsoo dgn berbagai alasan. Kesal dibohongi, Minsoo melampiaskannya pd pisau yg dipegangnya dgn memukulnya ke pinggiran panci. Mata pisau yg tajam melengkung.


Minsoo tambah kesal, mata pisaunya melengkung. John bertanya, “Weh, apa yg kau lakukan pd pisaunya Chef?” Minsoo menjatuhkan pisau itu. Tiba-tiba dirinya diliputi kepanikan.

Minsoo memerintahkan Bongsun untk berjaga-jaga melihat kedatangan Sunwoo, sementara dirinya akan mengasah pisau. Begitu Sunwoo muncul, Bongsun langsung memekik. Minsoo pun meletakkan pisau Sunwoo di wastafel dan membereskan asahannya.

Sunwoo bertanya kenapa pisau miliknya tak ada pd tempatnya? Dia mengambil pisaunya di wastafel dan memeriksanya secara teliti. Entah karena kemampuannya sebagai koki / apa, dia sadar pisaunya menjadi lebih pendek beberapa mili.


Minsoo menjelaskan bahwa dirinya hanya mengasah pisau. Jadi, tak mungkin pisau bertambah pendek. Sunwoo yakin benar. Dia bahkan ingin membandingkannya dgn pisaunya Minsoo. Hal itu bikin Minsoo ketar-ketir.

Untungnya, Sunwoo mendapat telpon dari Sohyung dan segera beranjak pergi dari dapur. Dengan cepat, Minsoo mengambil pisau miliknya dan mengasahnya, hahaha. Lucu banget melihat muka panik Minsoo ini.

Sohyung mengatakan bahwa dirinya menelpon Sunwoo untk mengabarkan jika episode terakhir acara pertarungan masak sudah selesai diedit. Dia menambahkan, setelah bicara dgn bosnya, Sunwoo diizinkan mengganti Bongsun sebagai asisten kokinya. Sunwoo mengira Sohyung berniat menghubunginya hanya untk membicarakan hal itu, tapi Sohyung menjelaskan dirinya minta pendapat Sunwoo tentang kencan buta - apakah sebaiknya dilakukan / tidak?


Pertanyaan itu membuat Sunwoo kaget, tapi sambil terbata-bata dia mengatakan supaya Sohyung melakukannya saja. Jawaban itu jelas membuat Sohyung kecewa. Dia tak ingin mendengar jawaban itu dari Sunwoo sebenarnya.

Soon Ae menyesal dan meminta maaf atas insiden tadi, dia berusaha menjelaskan kalau itu terjadi hanya karena dia sangat marah tapi ahjumma dukun bersikeras kalau itu adlh roh jahat. Sudah hampir 3 tahun Soon Ae meninggal dunia dan sekarang roh jahat itu perlahan mulai menjelma dlm diri Soon Ae. Roh jahat itu akan tampak jika Soon Ae marah.

Selepas restoran tutup, Sunwoo meminta Bongsun untk mencicipi berbagai bahan masakan - seperti garam, minyak zaitun, dll. Dia memberitahu tiap bahan masakan itu, seperti garam misalnya, memiliki kekhasannya masing-masing - tergantung perusahaan dan asalnya. Dia minta Bongsun mengingat semuanya, sehingga bisa memakainya secara tepat saat Bongsun memasak makanan tertentu.


Sunwoo memberi Bongsun secangkir teh jahe agar mulut Bongsun kembali seperti semula seperti sebelum mencicipi bahan-bahan itu. Dia menyuruh Bongsun untk meminumnya tiap kali berlatih tentang rasa bahan makanan ini. Aih, perhatian itu membuat Bongsun mengawang-awang.

Keluar dari restoran, Bongsun berpapasan dgn Sungjae yg baru selesai tugas patrolinya. Dia mengajak Bongsun makan malam. Ketika Bongsun menolaknya, Sungjae bersikeras mengajak Bongsun. Dia bahkan menyuruh Bongsun menunggunya di kedai yg terletak tak jauh dari perempatan - saat dirinya kembali ke kantor untk laporan.

Kyungmo heran kenapa Bongsun tak datang menemuinya dan Papanya, padahal sudah disms berulang-ulang. Papa tertawa melihat tingkah Kyungmo yg berharap bisa bertemu Bongsun.


Ketika Kyungmo menelpon Bongsun lewat di depan mereka. Dan Bongsun melengos lewat begitu saja, karena memang sebenarnya tak kenal dgn mereka. Dia bertanya-tanya siapa orang yg menghubunginya. Kyungmo dan Papanya heran melihat tingkah Bongsun.

Kyungmo memanggilnya dan mencak-mencak, karena Bongsun tak mengangkat panggilannya. Dipanggil oleh orang yg tak dikenalnya, Bongsun menunjuk dirinya sendiri. “Aku?” tanyanya, “Ah, kau salah orang tampaknya.”

Kyungmo yakin pasti Bongsun pura-pura tak mengenali mereka, tapi Papa tak setuju. Dia merasa, dari air muka Bongsun, Bongsun benar-benar tak kenal mereka. Yang jadi pertanyaan itu kenapa?


Sungjae menyebutkan jika Bongsun itu tampak seperti orang berbeda tiap kali melihatnya. Sambil tersenyum canggung, Bongsun menjawab jika dia tipe orang moody dan menambahkan bahwa diri jg termasuk orang yg sering lupa.

Sungjae minta maaf jika pertanyaan demi pertanyaan yg dilontarkannya bikin Bongsun tak nyaman. Dia mengaku khawatir pd Bongsun saat bertemu di pagi buta itu, yg terasa seperti orang berada dlm bahaya. Hal itu membuat Bongsun sedikit terpancing ingin mengatakan kebenarannya, tapi urung dilakukannya.


Sunwoo mulai kepo, karena tak mendengar suara aktivitas apapun di kamar Bongsun. Ketika dia menempelkan kupingnya di dinding, Mamanya menelpon untk memberitahu jika dirinya sakit. Setelah mendapatkan informasi itu, Sunwoo datang ke rumah Mamanya. Tapi apa? Mama sehat walafiat.

Mama berdalih semalam tubuhnya memang terasa kurang sehat, tapi obat mampu membuat tubuhnya baikan. Sunwoo menuding Mama berbohong. Segera Mama mengalihkan tema pembicaraan, terlebih Eunhee dan Sungjae muncul.

Mama menawari Sunwoo makan roti bakar (gosong) buatannya. Melihat itu, Sunwoo tertawa meremehkan. Soalnya bikin roti bakar kan gampang banget tuh. Mama berdalih jika mendapatkan gelar Ph.D jauh lebih mudah daripada memasak (Daebak, inilah cerminan wanita modern masa kini! Tidak pintar memasak, tapi pintar mencari uang sendiri. Uang jg buat beli masakan orang lain, hehehe).


Mama menanyakan soal liburan Sunwoo dan mengingatkannya berhati-hati pd air. Dia jg menanyakan apakah Sunwoo memakai celana berjimat yg diberikannya? Sunwoo mendesah mengetahui sikap Mama terhadap supranatural kambuh. Mama berencana memeriksa jimat di celana Sunwoo. Karena Sunwoo tak mengizinkannya, Mama mengejar-ngejarnya.

Sungjae dan Eunhee tertawa-tawa melihat kelakuan mereka sambil menyantap roti gosong.

Suhbingo memberitahu bahwa kejadian di upacara ritual pengiriman itu merupakan pertanda jika Sunae tak lama lagi akan berubah menjadi hantu jahat. Sunae ketakutan. Dia tak ingin menjadi hantu jahat, tapi jg tak ingin jalani upacara ritual pengiriman.


Sunae kabur, ketika Suhbingo mengambil minuman di dlm kulkas. Tapi Suhbingo tak mengejarnya, sepertinya dia sengaja membiarkan Sunae kabur untk membalaskan dendam keperaw*nannya. Mata Suhbingo berkaca-kaca saat mendoakan Sunae berhasil.

Sunwoo terlihat murung saat memasak demi melihat Sohyung berkencan buta dgn teman seniornya. Bongsun menatapnya khawatir. Para asisten koki berkasak-kusuk di belakang Sunwoo tentang tingkah Sohyung yg plin-plan - kemarin jalan bareng Sunwoo, sekarang kencan buta di depan Sunwoo lagi. Sunwoo yg mendengarnya menyuruh mereka untk berhenti berkasak-kusuk di belakangnya.

Ketika keluar dari toilet, Sohyung muncul di depan Sunwoo untk menanyakan tentang kencan butanya. Kembali, Sunwoo mengatakan jika Sohyung untk meneruskan kencannya dgn pria itu. Sohyung memperlihatkan ekspresi kecewanya, mendengar jawaban Sunwoo itu. “Kau betul-betul tak peduli sama sekali?” tanyanya, “Mendadak aku jadi kesal betul, karena menjadi satu-satunya orang yg peduli.”


Diam-diam, Bongsun mencuri dengar pembicaraan mereka.

Sohyung dan teman kencannya pergi. Pria teman kencan Sohyung ingin melanjutkan kencannya dgn Sohyung lebih lanjut. Secara tegas, Sohyung menolak karena harus kembali ke tempat kerjaan.

Sunae yg berhasil membebaskan dirinya berencana kembali ke restorannya Sunwoo. Dia bertekad akan menuntaskan dendamnya dgn caranya sendiri, lalu pergi ke surga dlm damai. Untuk itu, dia pun mendekati Bongsun. Melihat Sunae, Bongsun langsung pergi menghindar.


Sunae menjelaskan jika dirinya tengah terburu-buru. Dia mengaku tak akan izin dulu untk merasuk ke dlm tubuh Bongsun. Bongsun memarahinya. Dia pergi ke kamarnya. Sunae pun mengejarnya, bahkan meminta tanggung jawab Bongsun jika dirinya sampai jadi hantu jahat. Dia pun meloncat untk masuk ke tubuh Bongsun.

Bongsun menghindar dan mengenai meja, sehingga buku yg berisi kliping artikel tentang Sunwoo terjatuh. Di situlah, Sunae tahu jika Bongsun naksir Sunwoo juga. Dia bertanya kapan Sunae naksir Sunwo? Apakah itu cinta satu sisi? Dia pun menawarkan solusi: Sunae membantu Bongsun untk menjadikan Sunwoo miliknya, sehingga dirinya bisa menuntaskan dendamnya. Dia yakin kepribadian Bongsun yg menye-menye takkan bisa membuat Sunwoo tergoda.

Bongsun tampak tertarik, sebelum akhirnya mengatakan bahwa itu bukan cara yg benar. Sunae mengatakan Sunwoo suka sama Sohyung, dan ada kemungkinan bisa jadian jika dibiarkan. Akhirnya, cepat / lambat Bongsun kehilangan Sunwoo juga. Dia memberitahu Bongsun tentang jasanya membuat Sunwoo memperhatikan Bongsun belakangan ini. Bongsun mulai tergoda, tapi pikiran sehatnya menampik hal itu. Sunae tak bisa berbuat apa-apa.


Suhbingo mendengus setelah sadar uangnya makin menipis. Di saat bersamaan, Mamanya Sunwoo menelpon, mengajaknya bertemu sambil makan siang. Suhbingo menolak dgn alasan sakit. Dia tak enak telah melepas Sunae untk membiarkannya datang menemui Sunwoo.

Sunae mengoceh saat berjalan di sebelah Papanya yg jjm (jalan-jalan malam). Dia mengungkapkan kekhawatirannya, seolah-olah Papanya bisa mendengarnya, tentang ketidakbisaannya lagi nanti mengingat Papanya setelah dirinya menjadi hantu jahat lagi.

Sunwoo kembali mengajari Bongsun. Kali ni cara mencukil mata tomat (bagian pangkal atas dan bawah). Hati Bongsun gemetar sewaktu Sunwoo menyentuh tangannya untk menunjukkan cara yg benar memegang pisau. Setelah itu, Sunwoo meminta Bongsun untk terus berlatih sementara dirinya akan pergi.


Keluar dari restoran, Sunwoo menemukan Sohyung ada di depan restoran dlm keadaan teler. Sohyung segera memeluk Sunwoo, dan memberitahu jika dirinya pergi minum sendiri untk mengatasi mood-nya yg memburuk. Ketika Sunwoo ingin mengantarkan Sohyung pulang, Sohyung bertanya, “Kau tak keberatan aku bersama pria lain? Aku cemburu melihatmu bersama asistenmu. Kau tak merasa begitu?”

Bongsun muncul, dan kembali mencuri dengar pembicaraan Sunwoo dan Sohyung. Keduanya tak sadar sedang dipantau oleh Bongsun. Sunwoo bertanya kenapa Sohyung jadi seperti sekarang? Sohyung menggeleng, tak tahu, tapi malah bertanya, “Kau tak menganggapku hanya sekadar teman kan?” Sunwoo terdiam. Sohyung pun mengecup bibir Sunwoo. Pemandangan itu bikin Bongsun panik, napasnya tercekat naik turun. Dia segera masuk ke dlm restoran lagi.

Sambil makan sesaji di tempat pemakaman, Sunae curhat pd teman tentang sulitnya hidup saat hidup dan hidup setelah meninggal. Teman Sunae bertanya apa Sunae belum melakukan “ihuk-ihuk” bersama pria yg diincarnya? Tahu waktu Sunae makin terbatas, dia menyarankan Sunae untk langsung “ihuk-ihuk” dgn pria itu saja.


Sunae menggeleng sedih. Masalahnya dia tak bisa merasuk ke dlm tubuh Sohyung, sedangkan Bongsun pun tak membiarkannya merasuki. Dia berpikir mungkin dirinya memang harus menyerah. Teman Sunae memberi saran supaya Sunae melakukan ritual pengiriman daripada harus menjadi hantu jahat, walaupun rasa sakitnya melebihi melahirkan.

Pengalaman demi pengalaman yg Bongsun rasakan bersama Sunwoo melintas di benaknya seperti slide-show. Dia ingat Sunae sempat mengingatkannya jika dirinya bisa saja kehilangan Sunwoo yg akan jatuh ke pelukan Sohyung. Mendadak, dia bangkit dan mencari Sunae di sekeliling restoran.

Karena tak menemukan Sunae di sana, Bongsun keluar dan berpapasan dgn Sunae di jalan. Sunae nyinyir, “Ada apa? Kau kan sudah mengusirku? Kenapa mencariku, Na Bongsun, yg kolot?” Bongsun menjawab, “Kuizinkan kau mengambil alih tubuhku! Jadikan Koki Sunwoo milikku!” Mata Sunae melotot.


Komentar:

Tiap kali melihat Sunae, aku selalu membayangkan apa yg akan terjadi dengannya ya, seandainya dendamnya sebagai hantu peraw*n tertuntaskan? Toh, dia jg tak akan hidup lagi kan sebagai manusia? Selain itu, apa rahasia di balik senyum manis Sungjae? Menurut pembaca yg berkomentar di episode sebelumnya, Sungjae itu pelaku tabrak lari Sunae, dan berusaha menutup-nutupinya? Sedangkan, setahuku, Sunae mati kecebur. Ah yg mana yg benar ya? Daripada penasaran, baca kelanjutannya di sinopsis “Oh My Ghost” ep 8 part 1 ya?

Silakan tuliskan pemikiran kalian tentang sinopsis “Oh My Ghost” 2015 episode 7 (bagian 2) di kolom komentar ya? Kalian jg boleh berkomentar tentang bagus-tidaknya sinopsis ni kok, hehehe. [Kisah Romance]

0 Response to "[Oh My Ghost] Sinopsis “Oh My Ghost” 2015 episode 7 (Bagian 2) – Bongsun Izinkan Sunae Merasuki Tubuhnya Demi Dapatkan Sunwoo!"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *