hotsvidz.blogspot.com - Hinaan Membawa Berkah
Suatu hari, anak muda ni mengantar penuh muatan berisi puluhan buku ke kantor berlantai 7 di suatu perguruan tinggi ; ketika dia memanggul buku-buku tersebut menunggu di lift, seorang satpam yg berusia 50-an menghampirinya dan berkata : Lift ni untk profesor dan dosen, lainnya tak diperkenankan memakai lift ini, kau harus lewat tangga! Anak muda memberian penjelasan pd satpam itu :
Saya hanya ingin mengantar buku semobil ni ke kantor lantai 7, ni kan buku pesanan kampus ni !
Namun, dgn beringas satpam itu berkata :
Saya bilang tak boleh ya tak boleh, kau bukan profesor / pun dosen, tak boleh menggunakan lift ini!
Kedua orang itu berdebat cukup lama di depan pintu lift, tapi, satpam tetap bersikeras tak mau mengalah. Dalam benak anak muda itu berpikir, jika hendak mengangkut habis buku semobil penuh ini, paling tak harus bolak-balik 20 kali lebih ke lantai 7, ni akan sangat melelahkan!
Kemudian, anak muda itu tak dpt menahan lagi satpam yg menyusahkan ini, lantas begitu pikirannya terlintas, ia memindahkan tumpukan buku-buku itu ke sudut aula, kemudian pergi begitu saja.
Setelah itu, anak muda menjelaskan peristiwa yg dialaminya kepada bos, dan bos bisa memakluminya, sekaligus jg mengajukan surat pengunduran diri pd bosnya, dan segera setelah itu ia pergi ke toko buku membeli bahan pelajaran sekolah SMU dan buku referensi, sambil meneteskan air mata ia bersumpah, saya harus bekerja keras, harus bisa lulus masuk ke perguruan tinggi, saya tak akan membiarkan dilecehkan orang lagi.
Selama 6 bulan menjelang ujian, anak muda ni belajar selama 14 jam tiap hari, sebab ia sadar, waktunya sudah tak banyak, ia tak bisa lagi mundur, saat ia bermalas-malasan, dlm benaknya selalu terbayang akan hinaan security yg tak mngizinkannya memakai lift, membayangkan diskriminasi ini, ia segera memacu semangatnya, dan melipatkan gandakan kerja kerasnya.
Belakangan, anak muda ni akhirnya berhasil lulus masuk ke salah satu lembaga ilmu kedokteran. Dan kini, selama 20 tahun lebih telah berlalu, sang anak muda akhirnya berhasil menjadi seorang dokter klinik.
Sang dokter merenung sejenak, ketika itu, jika bukan karena security yg sengaja mempersulitya, bagaimana mungkin ia menyeka air matanya dari hinaan itu, dan berdiri dgn berani ?
Dia telah berhutang budi pd security yg menghinanya !
by. eposlima
Suatu hari, anak muda ni mengantar penuh muatan berisi puluhan buku ke kantor berlantai 7 di suatu perguruan tinggi ; ketika dia memanggul buku-buku tersebut menunggu di lift, seorang satpam yg berusia 50-an menghampirinya dan berkata : Lift ni untk profesor dan dosen, lainnya tak diperkenankan memakai lift ini, kau harus lewat tangga! Anak muda memberian penjelasan pd satpam itu : Saya hanya ingin mengantar buku semobil ni ke kantor lantai 7, ni kan buku pesanan kampus ni !
Namun, dgn beringas satpam itu berkata :
Saya bilang tak boleh ya tak boleh, kau bukan profesor / pun dosen, tak boleh menggunakan lift ini!
Kedua orang itu berdebat cukup lama di depan pintu lift, tapi, satpam tetap bersikeras tak mau mengalah. Dalam benak anak muda itu berpikir, jika hendak mengangkut habis buku semobil penuh ini, paling tak harus bolak-balik 20 kali lebih ke lantai 7, ni akan sangat melelahkan!
Kemudian, anak muda itu tak dpt menahan lagi satpam yg menyusahkan ini, lantas begitu pikirannya terlintas, ia memindahkan tumpukan buku-buku itu ke sudut aula, kemudian pergi begitu saja.
Setelah itu, anak muda menjelaskan peristiwa yg dialaminya kepada bos, dan bos bisa memakluminya, sekaligus jg mengajukan surat pengunduran diri pd bosnya, dan segera setelah itu ia pergi ke toko buku membeli bahan pelajaran sekolah SMU dan buku referensi, sambil meneteskan air mata ia bersumpah, saya harus bekerja keras, harus bisa lulus masuk ke perguruan tinggi, saya tak akan membiarkan dilecehkan orang lagi.
Selama 6 bulan menjelang ujian, anak muda ni belajar selama 14 jam tiap hari, sebab ia sadar, waktunya sudah tak banyak, ia tak bisa lagi mundur, saat ia bermalas-malasan, dlm benaknya selalu terbayang akan hinaan security yg tak mngizinkannya memakai lift, membayangkan diskriminasi ini, ia segera memacu semangatnya, dan melipatkan gandakan kerja kerasnya.
Belakangan, anak muda ni akhirnya berhasil lulus masuk ke salah satu lembaga ilmu kedokteran. Dan kini, selama 20 tahun lebih telah berlalu, sang anak muda akhirnya berhasil menjadi seorang dokter klinik.
Sang dokter merenung sejenak, ketika itu, jika bukan karena security yg sengaja mempersulitya, bagaimana mungkin ia menyeka air matanya dari hinaan itu, dan berdiri dgn berani ?
Dia telah berhutang budi pd security yg menghinanya !
by. eposlima
other source : http://lenteradankehidupan.blogspot.com, http://imgur.com, http://news.detik.com
0 Response to "Lift Dan Security"
Post a Comment