hotsvidz.blogspot.com - Hijrah dari segi bahasa adlh berpindah dari negeri asal / dari negeri sendiri ke negeri orang lain. Kata Hijrah dpt dipadankan dgn kata berimigrasi / merantau. Berusaha dinegeri orang dgn harapan dpt merubah nasib, mendapat keberhasilan lebih baik dibanding dinegeri sendiri. Maka hijrah disini lebih pd motif ekonomi.
Dalam berbagai kasus di dunia saat ini, sering warga pendatang / imigran dipandang sinis / sebelah mata oleh penduduk asli. Berbeda halnya ketika muslimin (Muhajirin) hijrah ke Madinah, oleh penduduk asli Madinah / Ansor malah diterima dgn sepenuh hati, bahkan dianggap keluarga sendiri, saling waris mewarisi hingga turun ayat tentang waris.
Hijrah nabi Muhammad SAW dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah sudah melalui pertimbangan yg matang, bahkan atas perintah Allah SWT seperti tersebut dlm surat Annisa ayat 97.
Sebelum terjadinya peristiwa hijrah, masyarakat Madinah itu telah terkondisi dgn baik melalui da’wah panjang sebelumnya yg dilakukan oleh Mus’ab bin Umair dan kawan-kawan. Bahkan sebelumnya terjadi Bai’ah (sumpah setia) sahabat-sahabat Ansor melalui Bai’atul Aqobah I dan II, dimana mereka berjanji akan melindungi dan membela Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Muhajirin yg hijrah ke Madinah. Mereka menyambut dgn suka cita dan berjanji setia dibawah pimpinan Nabi Muhammad SAW.
Berkembangnya ajaran Islam secara komprehensif dlm semua aspek kehidupan termasuk bidang politik dan kekuasaan terjadi setelah peristiwa hijrah ke Madinah.
Hijrah secara fisik untk saat ni tentu tak mungkin untk kita lakukan. Karena kita tak hidup dibawah tekanan, teror dan sebagainya. Kita masih memiliki kebebasan menjalani kehidupan beragama dgn leluasa. Dalam kondisi saat ni yg perlu kita lakukan adlh hijrah hati nurani, hijrah perilaku, hijrah pemikiran dan perbuatan dari masa lalu yg penuh dgn perbuatan maksiat, dosa, dan kekerasan kepada perilaku yg sesuai dgn ajaran Islam. Sebagaimana kata Sayyidina Umar bin Khattab, Hijrah itu adlh garis pemisah antara yg hak dan yg batil, jadikanlah itu sebagai penanggalan.
Dalam surat Al Taubah (9) ayat 20 sampai 21 Allah SWT berfirman : Orang-orang yg beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dgn harta, benda dan diri mereka, adlh lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yg mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dgn memberikan rahmat dari padanya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yg kekal
Mudah-mudahan kita dpt mengambil pelajaran dari peristiwa hijrah ini, bukan sekedar seremonial memperingati pergantian tahun, tetapi melakukan muhasabah (perenungan) dari masa lalu ke masa depan yg lebih baik.
Ust. Amlir Syaifa
Dalam berbagai kasus di dunia saat ini, sering warga pendatang / imigran dipandang sinis / sebelah mata oleh penduduk asli. Berbeda halnya ketika muslimin (Muhajirin) hijrah ke Madinah, oleh penduduk asli Madinah / Ansor malah diterima dgn sepenuh hati, bahkan dianggap keluarga sendiri, saling waris mewarisi hingga turun ayat tentang waris.
Hijrah nabi Muhammad SAW dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah sudah melalui pertimbangan yg matang, bahkan atas perintah Allah SWT seperti tersebut dlm surat Annisa ayat 97.
Sebelum terjadinya peristiwa hijrah, masyarakat Madinah itu telah terkondisi dgn baik melalui da’wah panjang sebelumnya yg dilakukan oleh Mus’ab bin Umair dan kawan-kawan. Bahkan sebelumnya terjadi Bai’ah (sumpah setia) sahabat-sahabat Ansor melalui Bai’atul Aqobah I dan II, dimana mereka berjanji akan melindungi dan membela Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Muhajirin yg hijrah ke Madinah. Mereka menyambut dgn suka cita dan berjanji setia dibawah pimpinan Nabi Muhammad SAW.
Berkembangnya ajaran Islam secara komprehensif dlm semua aspek kehidupan termasuk bidang politik dan kekuasaan terjadi setelah peristiwa hijrah ke Madinah.
Hijrah secara fisik untk saat ni tentu tak mungkin untk kita lakukan. Karena kita tak hidup dibawah tekanan, teror dan sebagainya. Kita masih memiliki kebebasan menjalani kehidupan beragama dgn leluasa. Dalam kondisi saat ni yg perlu kita lakukan adlh hijrah hati nurani, hijrah perilaku, hijrah pemikiran dan perbuatan dari masa lalu yg penuh dgn perbuatan maksiat, dosa, dan kekerasan kepada perilaku yg sesuai dgn ajaran Islam. Sebagaimana kata Sayyidina Umar bin Khattab, Hijrah itu adlh garis pemisah antara yg hak dan yg batil, jadikanlah itu sebagai penanggalan.
Dalam surat Al Taubah (9) ayat 20 sampai 21 Allah SWT berfirman : Orang-orang yg beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dgn harta, benda dan diri mereka, adlh lebih Tinggi derajatnya di sisi Allah; dan Itulah orang-orang yg mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dgn memberikan rahmat dari padanya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yg kekal
Mudah-mudahan kita dpt mengambil pelajaran dari peristiwa hijrah ini, bukan sekedar seremonial memperingati pergantian tahun, tetapi melakukan muhasabah (perenungan) dari masa lalu ke masa depan yg lebih baik.
Ust. Amlir Syaifa
other source : http://okezone.com, http://mushollarapi.blogspot.com, http://bbc.co.uk
0 Response to "Hijrah - Adab"
Post a Comment