hotsvidz.blogspot.com - Sebagaimana kita ketahui bersama, belakangan berkembang isu ISIS di Timur Tengah yg kemudian sangat diidentikkan dgn gerakan klasik Khawaarij. Banyak orang yg menaruh simpati dgn kelompok ISIS ini, terutama yg sama-sama punya ideologi takfiriy (mudah mengkafirkan) dan suka dgn suasana chaos. Mereka akrab dgn darah kaum muslimin dan slogan-slogan khas : ‘Kafir, .... murtad’. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan kita akan keberadaan mereka melalui sabdanya:
[1] Ini adlh perkataan Sa’id Aqil Siradj saat memberikan sambutan pd acara keagamaan orang Syi’ah: Ini adlh ‘sindiran’ Habiib Ahmad Zain Al-Kaff, tokoh ulama NU Jawa Timur, saat dipertemukan dgn Sa’id Aqil Siradj: Sa’id Aqil Siradj dan orang-orang semacamnya adlh pengkhianat NU, sebab KH. Hasyim Asy’ariy, pendiri NU, sangat tegas terhadap kelompok Syi’ah Raafidlah (Imaamiyyah). Ia berkata (dikutip dari islampos):
......يَقْتُلُونَ أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَيَدَعُونَ أَهْلَ الْأَوْثَانِ لَئِنْ أَنَا أَدْرَكْتُهُمْ لَأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْلَ عَادٍ
.....Mereka (Khawaarij) membunuh kaum muslimin dan membiarkan penyembah berhala. Apabila aku mendapati mereka, sungguh akan aku bunuh mereka seperti pembunuhan terhadap kaum ‘Aad [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 3344]. دَعْهُ فَإِنَّ لَهُ أَصْحَابًا يَحْقِرُ أَحَدُكُمْ صَلَاتَهُ مَعَ صَلَاتِهِ، وَصِيَامَهُ مَعَ صِيَامِهِ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ......
"Biarkan saja ia, sebab ia mempunyai beberapa teman yg salah seorang diantara kalian akan menganggap remeh shalatnya dibanding dgn shalat orang itu, menganggap remeh puasanya dgn puasa orang itu. (Akan tetapi) mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya.... [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6933]. عَنْ ابْنِ عُمَرَ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " يَنْشَأُ نَشْءٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ، كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ "، قَالَ ابْنُ عُمَرَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ " أَكْثَرَ مِنْ عِشْرِينَ مَرَّةً، " حَتَّى يَخْرُجَ فِي عِرَاضِهِمُ الدَّجَّالُ "
Dari Ibnu ‘Umar : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda : Akan tumbuh berkembang para pemuda yg membaca Al-Qur’an, tapi tak sampai melewati tenggorokan mereka. Setiap muncul satu generasi akan tertumpas. Ibnu ‘Umar berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Setiap muncul satu generasi akan tertumpas - lebih dari duapuluh kali kemunculannya - hingga Dajjaal keluar bersama pasukan mereka [Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah no. 174; dihasankan oleh Al-Albaaniy dlm Silsilah Ash-Shahiihah 5/582-583 no. 2455]. عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، يَقُولُ: " شَرُّ قَتْلَى قُتِلُوا تَحْتَ أَدِيمِ السَّمَاءِ، وَخَيْرُ قَتْلَى مَنْ قَتَلُوا كِلَابُ أَهْلِ النَّارِ، قَدْ كَانَ هَؤُلَاءِ مُسْلِمِينَ فَصَارُوا كُفَّارًا "، قُلْتُ يَا أَبَا أُمَامَةَ: هَذَا شَيْءٌ تَقُولُهُ، قَالَ: بَلْ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Abu Umaamah, ia berkata : Sejelek-jelek orang yg terbunuh di bawah kolong langit dan sebaik-baik orang yg terbunuh adlh orang yg mereka bunuh; mereka itu adlh anjing-anjing penghuni neraka. Sungguh, mereka itu dulunya muslim, tapi berubah menjadi kafir. Aku (Abu Ghaalib) berkata : Wahai Abu Umaamah, apakah ni sekedar perkataanmu saja ?. Ia menjawab : Bahkan, itu adlh yg aku dengar dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam [Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah no. 176; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dlm Shahiih Ibni Maajah 1/76]. Meskipun sesat dan berbahaya atas dasar nash-nash yg shahih dan sharih (jelas) dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ternyata ada yg lebih sesat dan bahaya dibandingkan mereka. Ya, mereka adlh Syi’ah Raafidlah dimana di negeri ni mereka sedang menyusun gerakan senyap dgn membonceng kendaraan organisasi besar Nahdlatul-‘Ulamaa’ (NU) yg kebetulan Ketua Umumnya saat ini, Sa’id Aqil Siradj, punya ideologi bunglon taqiyyah yg membela habis-habisan kelompok itu[1]. Sungguh, ni musibah besar yg sedang diderita oleh NU dan warga NU. Syaikhul-Islaam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan beberapa alasan mengapa Syi’ah Raafidlah lebih sesat, lebih jelek, dan lebih berbahaya bagi Islam dan kaum muslimin dibandingkan Khawaarij. Beliau rahimahullah berkata: وحال الجهمية والرافضة شر من حال الخوارج فإن الخوارج كانوا يقاتلون المسلمين ويدعون قتال الكفار وهؤلاء أعانوا الكفار على قتال المسلمين وذلوا للكفار فصاروا معاونين للكفار أذلاء لهم معادين للمؤمنين أعزاء عليهم كما قد وجد مثل ذلك في طوائف القرامطة والرافضة والجهمية النفاة والحلولية ومن استقرأ أحوال العالم رأى من ذلك عبرا وصار في هؤلاء شبه من الذين قال الله تعالى فيهم : { ألم تر إلى الذين أوتوا نصيبا من الكتاب يؤمنون بالجبت والطاغوت ويقولون للذين كفروا هؤلاء أهدى من الذين آمنوا سبيلا * أولئك الذين لعنهم الله ومن يلعن الله فلن تجد له نصيرا } [ النساء : 51 - 52 ]
Keadaan Jahmiyyah dan Raafidlah yg lebih jelek/buruk dibandingkan keadaan Khawaarij, dikarenakan Khawaarij memerangi kaum muslimin dan meninggalkan peperangan terhadap orang kafir. Adapun mereka (Jahmiyyah dan Raafidlah) menolong orang-orang kafir untk memerangi kaum muslimin dan tunduk kepada orang-orang kafir. Mereka menjadi penolong bagi orang-orang kafir dan sangat tunduk kepada mereka untk memusuhi orang-orang beriman dan bersikap keras terhadap mereka. Hal itu seperti itu didapati pd kelompok Qaraamithah, Raafidlah, dan Jahmiyyah yg menafikkan sifat-sifat Allah dan mempunyai keyakinan huluuliyyah (bersatunya Allah dgn hamba-Nya). Barangsiapa yg memperhatikan keadaan-keadaan dunia niscaya akan melihat hal tersebut sebagai pelajaran. Oleh karenanya, keadaan mereka (Jahmiyyah dan Raafidlah) menyerupai orang yg difirmankan Allah ta’ala tentangnya: ‘Apakah kamu tak memperhatikan orang-orang yg diberi bahagian dari Al Kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yg beriman. Mereka itulah orang yg dikutuki Allah. Barang siapa yg dikutuki Allah, niscaya kamu sekali-kali tak akan memperoleh penolong baginya’ (QS. An-Nisaa’ : 51-52) [Dar’ut-Ta’aarudl, 3/364]. وهؤلاء الرافضة ان لم يكونوا شرا من الخوارج المنصوصين فليسوا دونهم فان اولئك انما كفروا عثمان وعليا واتباع عثمان وعلي فقط دون من قعد عن القتال او مات قبل ذلك
والرافضة كفرت ابا بكر وعمر وعثمان وعامة المهاجرين والأنصار والذين اتبعوهم باحسان الذين رضى الله عنهم ورضوا عنه وكفروا جماهير امة محمد من المتقدمين والمتاخرين
فيكفرون كل من اعتقد فى ابى بكر وعمر والمهاجرين والأنصار العدالة او ترضى عنهم كما رضىالله عنهم او يستغفر لهم كما أمر الله بالاستغفار لهم ولهذا يكفرون اعلام الملة مثل سعيد بن المسيب وابى مسلم الخولانى وأوبس القرنى وعطاء بن ابى رباح وابراهيم النخعى ومثل مالك والأوزاعى وابى حنيفة وحماد بن زيد وحماد ابن سلمة والثورى والشافعى واحمد بن حنبل وفضيل بن عياض وأبى سليمان الدارانى ومعروف الكرخى والحنيد بن محمد وسهل ابن عبد الله التسترى وغير هؤلاء ويستحلون دماء من خرج عنهم ويسمون مذهبهم مذهب الجمهور كما يسميه المتفلسفة ونحوهم بذلك
Seandainya orang-orang Raafidlah (dianggap) tak lebih jahat daripada Khawaarij yg kejelekannya berdasarkan nash, maka mereka (Raafidlah) tidaklah lebih rendah daripada Khawaarij. Hal itu dikarenakan Khawaarij hanya mengkafirkan ‘Utsmaan, ‘Aliy, serta pengikut ‘Utsmaan dan ‘Aliy saja; tak termasuk orang-orang yg duduk tak turut berperang / yg meninggal sebelum itu. Adapun Raafidlah mengkafirkan Abu Bakr, ‘Umar, ‘Utsmaan, mayoritas kaum Muhaajiriin dan Anshaar, serta orang-orang yg mengikuti mereka dgn baik yg telah Allah ridlai[2]. Mereka mengkafirkan mayoritas umat Muhammad dari kalangan terdahulu dan kemudian. Mereka mengkafirkan tiap orang yg meyakini keadilan Abu Bakr, ‘Umar, kaum Muhaajiriin, dan kaum Anshaar, / orang yg mendoakan keridlaan kepada mereka sebagaimana Allah telah meridlai mereka, / orang yg memohonkan ampunan kepada mereka sebagaimana yg Allah perintahkan untk memohonkan ampunan kepada mereka. Oleh karena itu, Raafidlah mengkafirkan para ulama yg terkemuka dlm agama Islam seperti Sa’iid bin Al-Musayyib, Abu Muslim Al-Khaulaaniy, Uwais Al-Qarniy, ‘Athaa’ bin Abi Rabbaah, Ibraahiim An-Nakha’iy; jg orang seperti Maalik, Al-Auzaa’iy, Abu Haniifah, Hammaad bin Zaid, Hammaad bin Salamah, Ats-Tsauriy, Asy-Syaafi’iy, Ahmad bin Hanbal, Fudlail bin ‘Iyaadl, Abu Sulaimaan Ad-Daaraaniy, Ma’ruuf Al-Karkhiy, Al-Junaid bin Muhammad, Sahl bin ‘Abdillah At-Tustariy, dan yg lainnya. Mereka menghalalkan darah orang yg keluar dari kelompok mereka, dan menamakan madzhab mereka sebagai madzhba ‘jumhur’ seperti halnya orang-orang filsafat dan yg semisalnya jg menamakannya demikian [Majmuu’ Al-Fataawaa, 28/477]. ويرون أن حج هذه المشاهد المكذوبة وغير المكذوبة من أعظم العبادات حتى أن من مشائخهم من يفضلها على حج البيت الذى أمر الله به ورسوله ووصف حالهم يطول
فبهذا يتبين أنهم شر من عامة أهل الأهواء وأحق بالقتال من الخوارج وهذا هو السبب فيما شاع فى العرف العام أن أهل البدع هم الرافضة فالعامة شاع عندها أن ضد السنى هو الرافضى فقط لأنهم أظهر معاندة لسنة رسول الله صلى الله عليه و سلم وشرائع دينه من سائر أهل الأهواء
Dan mereka (Raafidlah) berpandangan bahwa berziarah ke kuburan palsu ataupun asli termasuk ibadah yg paling agung, hingga ada diantara tokoh-tokoh mereka lebih mengutamakannya dibandingkan haji ke Baitullah yg diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Menyebutkan keadaan mereka tentu akan panjang. Dengan demikian, jelaslah bahwa mereka lebih jelek daripada umumnya pengikut hawa nafsu dan lebih berhak untk diperangi dibandingkan Khawaarij. Inilah sebabnya yg tersiar dlm kebiasaan masyarakat umum bahwa yg disebut ahlul-bid’ah adlh Raafidlah. Begitu pula yg tersiar di masyarakat umum bahwa kebalikan dari Sunniy adlh Raafidliy saja, karena mereka adlh orang yg paling nampak penentangannya terhadap sunnah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan syari’at-syari’at agama-Nya dibandingkan seluruh pengikut hawa nafsu lainnya [idem, 28/482]. وأيضا فالخوارج كانوا يتبعون القرآن بمقتضى فهمهم وهؤلاء إنما يتبعون الإمام المعصوم عندهم الذى لا وجود له فمستند الخوارج خير من مستندهم
وأيضا فالخوارج لم يكن منهم زنديق ولا غال وهؤلاء فيهم من الزندقة والغالية من لا يحصيه إلا الله وقد ذكر اهل العلم أن مبدأ الرفض إنما كان من الزنديق عبد الله بن سبأ فإنه أظهر الإسلام وأبطن اليهودية وطلب أن يفسد الإسلام كما فعل بولص النصرانى الذى كان يهوديا فى إفساد دين النصارى
Dan juga, orang-orang Khawaarij masih mengikuti Al-Qur’an berdasarkan pemahaman mereka, sedangkan orang-orang Raafidlah hanyalah mengikuti imam yg ma’shuum menurut mereka yg tak ada wujudnya. Maka dlm hal ini, sandaran Khawaarij lebih baik daripada sandaran mereka (Raafidlah). Orang-orang Khawaarij tak ada yg zindiq dan kultus individu, sedangkan mereka (Raafidlah) terdapat orang zindiq dan berlebihan dlm kultus individu dlm jumlah yg tak terhitung. Para ulama telah menyebutkan bahwa asas ajaran Raafidlah berasal dari orang zindiq ‘Abdullah bin Saba’[3]. Ia menampakkan keislaman dan menyembunyikan keyahudiyahannya, yg berusaha merusak agama Islam sebagaimana yg dilakukan Paulus, orang Nashraaniy, yg notabene orang Yahudi yg berusaha merusak agama Nashaaraa [idem, 28/483]. وإنما كان هؤلاء شرا من الخوارج الحرورية وغيرهم من أهل الأهواء لإشتمال مذاهبهم على شر مما إشتملت عليه مذاهب الخوارج وذلك لأن الخوارج الحرورية كانوا أول أهل الأهواء خروجا عن السنة والجماعة
Orang-orang Raafidlah lebih jelek daripada orang-orang Khawaarij Haruuriyyah dan yg lainnya dari kalangan pengikut hawa nafsu, hanyalah karena madzahab mereka memuat kejelekan yg lebih parah dibandingkan madzhab Khawaarij. Hal itu dikarenakan, Khawaarij Haruuriyyah adlh kelompok pengikut hawa nafsu yg pertama kali keluar dari Sunnah dan Jama’ah (Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah) [idem, 28/489]. وأيضا فإن الخوارج الحرورية كانوا ينتحلون إتباع القرآن بآرائهم ويدعون إتباع السنن التى يزعمون أنها تخالف القرآن والرافضة تنتحل إتباع أهل البيت وتزعم أن فيهم المعصوم الذى لا يخفى عليه شىء من العلم ولا يخطىء لا عمدا ولا سهوا ولا رشدا
Orang-orang Khawaarij Haruuriyyah masih mengaku mengikuti Al-Qur’an berdasarkan pendapat-pendapat mereka, serta meninggalkan mengikuti sunnah-sunnah yg mereka sangka menyelisihi Al-Qur’an. Adapun Raafidlah mengaku mengikuti Ahlul-Bait dan menyangkanya berpredikat ma’shuum yg tak ada suatu ilmu pun tersembunyi atas mereka, serta tak pernah keliru baik dgn sengaja ataupun lupa/tidak sengaja, / dlm keadaan sadar [idem, 28/491]. والرافضة أشد بدعة من الخوارج وهم يكفرون من لم تكن الخوارج تكفره كأبى بكر وعمر ويكذبون على النبي صلى الله عليه و سلم والصحابة كذبا ما كذب أحد مثله والخوارج لا يكذبون لكن الخوارج كانوا أصدق وأشجع منهم وأوفى بالعهد منهم فكانوا أكثر قتالا منهم وهؤلاء أكذب وأجبن وأغدر وأذل
Dan bid’ah Raafidlah lebih parah dibandingkan Khawaarij. Mereka (Raafidlah) mengkafirkan orang-orang yg tak dikafirkan oleh Khawaarij, seperti Abu Bakr dan ‘Umar. Raafidlah jg melakukan kedustaan terhadap Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat dgn kedustaan yg tak seorang pun akan berdusta semisalnya. Adapun Khawaarij tidaklah berdusta, akan tetapi Khawaarij lebih jujur dan lebih ‘gentle’ (berani) dibandingkan mereka (Raafidlah), serta lebih menepati janji dibandingkan mereka. Maka, Khawaarij lebih banyak aktivitas peperangannya dibandingkan mereka, karena mereka lebih dusta, lebih pengecut/penakut, lebih khianat, dan lebih hina dibandingkan Khawaarij [Minhaajus-Sunnah, 5/154]. Apa yg dikatakan oleh Syaikhul-Islaam Ibnu Taimiyyah rahimahullah di atas adlh benar, sesuai realitas. Menjadi kewajiban bagi kita untk waspada terhadap kelompok Khawaarij dan pemikirannya seperti ISIS dan jama’ah-jama’ah takfiriy kontemporer. Begitu pula menjadi kewajiban bagi kita untk lebih mewaspadai serigala berbulu domba, Syi’ah Raafidlah, yg saat ni berusaha membuat kerusakan dgn slogan-slogan ‘anti-wahabi’ dgn membonceng kendaraan ‘Aswaja’ dan/atau organisasi Nahdlatul-Ulamaa (NU).Wallaahul-musta’aan. [abul-jauzaa’ - perumahan ciomas permai - 16032015 - 20:54].[1] Ini adlh perkataan Sa’id Aqil Siradj saat memberikan sambutan pd acara keagamaan orang Syi’ah: Ini adlh ‘sindiran’ Habiib Ahmad Zain Al-Kaff, tokoh ulama NU Jawa Timur, saat dipertemukan dgn Sa’id Aqil Siradj: Sa’id Aqil Siradj dan orang-orang semacamnya adlh pengkhianat NU, sebab KH. Hasyim Asy’ariy, pendiri NU, sangat tegas terhadap kelompok Syi’ah Raafidlah (Imaamiyyah). Ia berkata (dikutip dari islampos):
المقالة
الأولى: فصل في بيان تمسك أهل جاوى بمذهب أهل السنة والجماعة، وبيان ابتداء ظهور البدع وانتشارها في أرض جاوى، وبيان أنواع المبتدعين في هذا الزمان. قد كان مسلموا الأقطار الجاوية في الأزمان السالفة الخالية متفقي الآراء والمذهب ومتحدي المأخذ والمشرب، فكلهم في الفقه على المذهب النفيس مذهب الإمام محمد بن إدريس، وفي أصول الدين على مذهب الإمام أبي الحسن الأشعري، وفي التصوف على مذهب الإمام الغزالي والإمام أبي الحسن الشاذلي رضي الله عنهم أجمعين. ثم إنه حدث في عام الف وثلاثمائة وثلاثين أحزاب متنوعة وآراء متدافعة وأقوال متضاربة، ورجال متجاذبة، فمنهم سلفيون قائمون على ما عليه أسلافهم من التمذهب بالمذهب المعين والتمسك بالكتب المعتبرة المتداولة، ومحبة أهل البيت والأولياء والصالحين، والتبرك بهم أحياء وأمواتا، وزيارة القبور وتلقين الميت والصدقة عنه واعتقاد الشفاعة ونفع الدعاء والتوسل وغير ذلك...ومنهم رافضيون يسبون سيدنا أبا بكر وعمر رضي الله عنهما ويكرهون الصحابة رضي الله عنهم، ويبالغون هوى سيدنا علي وأهل بيته رضوان الله عليهم أجميعن، قال السيد محمد في شرح القاموس: وبعضهم يرتقي إلى الكفر والزندقة أعاذنا الله والمسلمين منها. قال القاضي عياض في الشفا: عن عبد الله بن مغفل قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم (الله الله في أصحابي لا تتخذوهم غرضا بعدى فمن أحبهم فبحبي أحبهم ومن أبغضهم فببغضي أبغضهم ومن آذاهم فقد آذانى ومن آذانى فقد آذى الله ومن آذى الله يوشك أن يأخذه) وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم (لا تسبوا أصحابي فمن سبهم فعليه لعنة الله والملائكة والناس أجمعين لا يقبل الله منه صرفا ولا عدلا) وقال صلى الله عليه وسلم (لا تسبوا أصحابي فإنه يجئ قوم في آخر الزمان يسبون أصحابي فلا تصلوا عليهم ولا تصلوا معهم ولا تناكحوهم ولا تجالسوهم وإن مرضوا فلا تعودوهم) وعنه صلى الله عليه وسلم (من سب أصحابي فاضربوه) وقد أعلم النبي صلى الله عليه وسلم أن سبهم وآذاهم يؤذيه وأذى النبي صلى الله عليه وسلم حرام فقال (لا تؤذوني في أصحابي ومن آذاهم فقد آذانى) وقال (لا تؤذوني في عائشة) وقال في فاطمة (بضعة منى يؤذيني ما آذاها). اهـ (الشيخ محمد هاشم أشعري، رسالة أهل السنة والجماعة، ص 9-10).Maqaalah Pertama Pasal untk menjelaskan penduduk Jawi berpegang kepada madzhab Ahlusunnah wal Jama’ah, dan awal kemunculan bid’ah dan meluasnya di Jawa, serta macam-macam ahli bid’ah di zaman ini. Umat Islam yg mendiami wilayah Jawa sejak zaman dahulu telah bersepakat dan menyatu dlm pandangan keagamaannya. Di bidang fikih, mereka berpegang kepada mazhab Imam Syafi’i, di bidang ushuluddin berpegang kepada mazhab Abu Al-Hasan Al-Asy’ari, dan di bidang tasawuf berpegang kepada mazhab Abu Hamid Al-Ghazali dan Abu Al-Hasan Al-Syadzili, semoga Allah meridhoi mereka semua. Kemudian pd tahun 1330 H muncul kelompok, pandangan, ucapan dan tokoh-tokoh yg saling berseberangan dan beraneka ragam. Di antara mereka adlh kaum Salaf yg memegang teguh tradisi para tokoh pendahulu mereka dgn bermazhab dgn satu mazhab dan kitab-kitab mu’tabar, kecintaan terhadap Ahlul Bait Nabi, para wali dan orang-orang salih, selain itu jg tabarruk dgn mereka baik ketika masih hidup / setelah wafat, ziarah kubur, mentalqin mayit, bersedekah untk mayit, meyakini syafaat, manfaat doa dan tawassul serta lain sebagainya. Di antara mereka jg ada golongan rofidhoh yg suka mencaci Sayidina Abu Bakr dan ‘Umar radhiallahu anhum, membenci para sahabat nabi dan berlebihan dlm mencintai Sayidina ‘Ali dan anggota keluarganya, semoga Allah meridhoi mereka semua. Berkata Sayyid Muhammad dlm Syarah Qamus, sebagian mereka bahkan sampai pd tingkatan kafir dan zindiq, semoga Allah melindungi kita dan umat Islam dari aliran ini. Berkata Al-Qadhi ‘Iyadh dlm kitab As-Syifa bi Ta’rif Huquq Al-Musthafa, dari Abdillah ibn Mughafal, Rasulullah sallallahu alayhi wasallam bersabda: Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah mengenai sahabat-sahabatku. Janganlah kamu menjadikan mereka sebagai sasaran caci-maki sesudah aku tiada. Barangsiapa mencintai mereka, maka semata-mata karena mencintaiku. Dan barang siapa membenci mereka, maka berarti semata-mata karena membenciku. Dan barangsiapa menyakiti mereka berarti dia telah menyakiti aku, dan barangsiapa menyakiti aku berarti dia telah menyakiti Allah. Dan barangsiapa telah menyakiti Allah dikhawatirkan Allah akan menghukumnya (HR. al-Tirmidzi dlm Sunan al-Tirmidzi Juz V/hal. 696 hadits No. 3762). Rasulullah sallallahu alayhi wasallam bersabda: Janganlah kamu mencela para sahabatku, Maka siapa yg mencela mereka, atasnya laknat dari Allah, para malaikat dan seluruh manusia. Allah Ta’ala tak akan menerima amal darinya pd hari kiamat, baik yg wajib maupun yg sunnah (HR. Abu Nu’aim, Al-Thabrani dan Al-Hakim). Rasulullah sallallahu alayhi wasallam bersabda: Janganlah kamu mencaci para sahabatku, sebab di akhir zaman nanti akan datang suatu kaum yg mencela para sahabatku, maka jangan kamu menyolati atas mereka dan shalat bersama mereka, jangan kamu menikahkan mereka dan jangan duduk-duduk bersama mereka, jika sakit jangan kamu jenguk mereka. Nabi sallallahu alayhi wasallam telah kabarkan bahwa mencela dan menyakiti mereka adlh jg menyakiti Nabi, sedangkan menyakiti Nabi haram hukumnya. Rasul sallallahu alayhi wasallam bersabda: Jangan kamu sakiti aku dlm perkara sahabatku, dan siapa yg menyakiti mereka berarti menyakiti aku. Beliau bersabda, Jangan kamu menyakiti aku dgn cara menyakiti Fatimah. Sebab Fatimah adlh darah dagingku, apa saja yg menyakitinya berarti telah menyakiti aku (Risalat Ahli Sunnah wal Jama’ah, h.9-10)
[2] Allah ta’ala berfirman: المقالة الثانية: وليس مذهب في هذه الأزمنة المتأخرة بهذه الصفة إلا المذاهب الأربعة، اللهم إلا مذهب الإمامية والزيدية وهم أهل البدعة لا يجوز الاعتماد على أقاويلهم. اهـ (الشيخ محمد هاشم أشعري، رسالة في تأكد الأخذ بمذاهب الأئمة الأربعة، ص 29).
Maqaalah Kedua Bukanlah yg disebut mazhab pd masa-masa sekarang ni dgn sifat yg demikian itu kecuali Mazahib Arba’ah (Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’I dan Imam Ahmad). Selain dari pd itu, seperti mazhab Syiah Imamiyah dan Syiah Zaidiyah, mereka adlh ahul bid’ah yg tak boleh berpegang kepada pandangan-pandangan mereka. (Risalah fi Ta’akkud Al-Akhdzi bi Al-Madzahib Al-Arba’ah, h.29) المقالة الثالثة: أما أهل السنة فهم أهل التفسير والحديث والفقه، فإنهم المهتدون المتمسكون بسنة النبي صلى الله عليه وسلم والخلفاء بعده الراشدين، وهم الطائفة الناجية، قالوا وقد اجتمعت اليوم في مذاهب أربعة الحنفيون والشافعيون والمالكيون والحنبليون، ومن كان خارجا عن هذه الأربعة في هذا الزمان فهو من المبتدعة. اهـ اهـ (الشيخ محمد هاشم أشعري، زيادة تعليقات، ص 24-25).
Maqaalah Ketiga Adapun Ahlusunnah mereka adlh para Ahli Tafsir, Hadits dan Fiqih. Sungguh merekalah yg mendapat petunjuk dan berpegang teguh dgn sunnah Nabi Muhammad sallallahu alayhi wasallam dan para khalifah yg rasyid setelah beliau. Mereka adlh ‘kelompok yg selamat’ (thaifah najiyah). Para ulama berkata, pd saat ni kelompok yg selamat itu terhimpun dlm mazhab yg empat; Hanafi, Maliki, Syafi’I dan Hanbali. Maka siapa saja yg keluar / di luar empat mazhab itu adlh ahlul bid’ah di masa ini. (Ziyadat Ta’liqat, h. 24-25) المقالة الرابعة وَاصْدَعْ بِمَاتُؤْمَرُ لِتَنْقَمِعَ الْبِدَعُ عَنْ اَهْلِ اْلمَدَرِوَالْحَجَرِ. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم اِذَاظَهَرَتِ الْفِتَنُ اَوِالْبِدَعُ وسُبَّ اَصْحَابِيْ فَلْيُظْهِرِالْعَالِمُ عِلْمَهُ فَمَنْ لَمْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ
Sampaikan secara terang-terangan apa yg diperintahkan Allah kepadamu, agar bid’ah-bid’ah terberantas dari semua orang. Rasulullah sallallahu alayhi wasallam bersabda: Apabila fitnah-fitnah dan bid’ah-bid’ah muncul dan sahabat-sahabatku di caci maki, maka hendaklah orang-orang alim menampilkan ilmunya. Barang siapa tak berbuat begitu, maka dia akan terkena laknat Allah, laknat Malaikat dan semua orang (Muqadimah Qanun Asasi Nahdlatul ulama). وَالسَّابِقُونَ الأوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ Orang-orang yg terdahulu lagi yg pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yg mengikuti mereka dgn baik, Allah ridla kepada mereka dan mereka pun ridla kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yg mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yg besar [QS. At-Taubah : 100].
[3] Silakan baca artikel: ‘Abdullah bin Saba’ - Tokoh Nyata yg Difiktifkan.'Aliy bin Abi Thaalib dan 'Abdullah bin Saba'.Sekali Lagi tentang 'Abdullah bin Saba'. لَقَدْ تَابَ اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ وَالْمُهَاجِرِينَ وَالأنْصَارِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ فِي سَاعَةِ الْعُسْرَةِ مِنْ بَعْدِ مَا كَادَ يَزِيغُ قُلُوبُ فَرِيقٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ إِنَّهُ بِهِمْ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang Muhajirin dan orang-orang Anshar, yg mengikuti Nabi dlm masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka [QS. At-Taubah : 117].other source : http://tempo.co, http://abul-jauzaa.blogspot.com, http://fb.com
0 Response to "Khawaarij vs Syi’ah Raafidlah - Ramadlan"
Post a Comment