
Pembaca Blog Yang Setia, dimanapun kalian berada... Alhamdulillah jika saat ni kalian sudah lebih baik dari kondisi kalian kemarin. Mungkin sekarang kalian sudah tak sering lapar lagi, / begahnya sudah jarang datang, / kliyengannya sudah jarang muncul, bisa jadi yg dulu sering kesakitan di uluhati sekarang jg masih, tapi hanya kadang-kadang saja munculnya itupun sudah tak begitu sakit...
Ah sudah banyak perubahanlah pokoknya. Setelah baca blog ini, setelah kalian sering mempraktekkan ilmu-ilmu maag yg ditulis di blog ini. Setelah kalian sering membaca artikel tentang tauhid dan cara mendekatkan diri kepada Allah, cara intrerospeksi diri agar cepat sembuh, dan berbagai hal tentang upaya kesembuhan akan sakit maag.
Ada satu hal yg membuat saya ternganga dan terharu. Ternyata diantara ratusan kalian pembaca blog ni yg menderita sakit maag yg menghubungi saya, sebagian besar sakit kalian disebabkan karena kurangnya perhatian keluarga. Kurangnya komunikasi keluarga, sehingga kalian rindu omong-omong, rindu bincang-bincang, bahkan rindu nasehat / cerita seperti anak kecil.
Itu semua karena mungkin dilingkungan kalian tinggal, dlm keluarga kalian, kalian tak bisa omong-omong dari hati kehati, tak bisa bercanda, tak bisa curhat, tak bisa mengeluarkan pendapat, karena semua yg ada dlm keluarga kalian selalu menentang kalian, tak ada yg mengerti, tak ada yg sefaham, bahkan seperti orang asing saja / musuh dlm selimut.
Wahai semua teman-teman sakit maag yg sangat saya sayangi. Hidup jaman sekarang tiap orang dituntut dlm persaingan yg tinggi. Kalau tak cepat tak akan dapat. Apalagi situasi ekonomi yg semakin tak menentu, naiknya bbm tiap kali, naiknya harga-harga yg sakkarepe dewe tanpa menenggang kemampuan konsumen. Banyaknya kaum monopolist yg terselubung. Ya Allah...membuat orang hidup banyak yg membabi buta dan lupa akan Tuhannya.
Tuhan hanya disowani secara seremonial saja, sholat hanya basa-basi, ujud fisiknya sholat, tapi hati, ruhani serta jiwanya, entah kemana, mungkin memikirkan usahanya yg sulit berkembang, mungkin memikirkan atasan yg otoriter, mungkin memikirkan sakit yg sepertinya tak bakal sembuh, dan berbagai pemikiran yg tanpa ujung.
Hiruk pikuk kehidupan yg dituntut untk saling berkompetisi, situasi kehidupan yg tak menentu, semakin memicu tiap individu menjadi individu yg egois, yg hanya mementingkan diri sendiri, blas tanpa menenggang kepentingan orang lain.
Dari banyak kalian yg menderita sakit maag itu, pd mengusulkan agar saya terus menulis soal tauhid. Loh ! ni blog sakit maag rek ! bukan blognya Pak Kyai yg bisa membahas soal tauhid dgn benar dan dgn kefahaman yg dalam. Inilah yg membuat saya sangat terharu dan bersyukur kepada Allah SWT. Ternyata banyak dari kalian yg RINDU akan Allah SWT. dan Rasulullah SAW. Bukannya meminta saya menulis artikel soal sakit maag, tapi rindu akan tulisan-tulisan tauhid dari saya !
Semoga bagi kalian yg RINDU Allah SWT. dan rindu Rasulullah SAW. diberkahi oleh Allah SWT.dan mendapat syafaat Rasulullah SAW. Aamiin Ya Rabbal’alamiin...diampuni tiap dosanya dan mendapatkan karunia kesembuhan SEGERA. Aamiin.
Karena kerinduan akan Allah SWT.dan kepada Rasulullah SAW. justru itulah karunia yg tak terperi, yg insya Allah akan menyelamatkan dunia dan akherat kita. Sebab orang kalau sudah rindu pasti berupaya bagaimana untk bisa bertemu dgn yg dirinduinya. Dan berusaha untk menyenangkan hati yg dirinduinya, dan berusaha untk menjaga perilakunya agar tak mengecewakan yg dirinduinya. Iya kan ? Subhanallah...
Bagi kita yg beragama Islam, kerinduan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW adlh awal yg sangat baik bagi tercapainya kesempurnaan iman. Iman yg baik mendekatkan kita kepada kesembuhan sakit kita, merupakan solusi bagi terpecahkannya tiap problem yg kita hadapi, serta bisa mengurai tiap permasalahan yg memusingkan otak kita.
Ah apa iya bu Niniek ? Ya iya bangetlah teman. Wong saya sembuh awalnya jg dari kerinduan itu kok ? Silahkan baca artikel-artikel saya tentang interospeksi nanti kan ketemu. Semua jalan menuju kesembuhan akan dibukakan pintunya oleh Allah SWT. Mungkin kalian akan mendapatkan info-info yg bagus. Mungkin kalian akan dipertemukan dgn seseorang yg bisa menunjukkan jalan kepada kesembuhan kalian. Bisa jadi kalian akan bertemu dgn obat yg cocok, makanan yg aman untk sakit maag. Jadi segala hal yg menuju kearah kesembuhan maag kalian akan didekatkan kepada kalian.
Jujur saya sampaikan kepada kalian, bahwa sebagian besar teman sakit maag yg menghubungi saya, dan menemukan blog ni adlh mereka yg sudah putus asa dgn sakitnya. Karena dgn berbagai upaya lahir dan batin mereka sudah mentok ! Untuk menghilangkan kejenuhan mereka, maka mereka berusaha untk spekulasi mencari info di internet. Coba-coba, spekulasi, barangkali saja di internet ada info yg bagus untk sakit maag.
Dan mereka berhasil menemukan blog ni bukannya dgn kebetulan ! Tapi sebelumnya didahului dgn shalat hajat, shalat tahajjud dan berbagai ikhtiyar batin kepada Allah, memohon agar diberinya petunjuk jalan kesembuhan.
Alhamdulillah, banyak yg tanpa sengaja akhirnya menemukan blog ini. Blog yg sangat sederhana isinya tapi penuh kejujuran penyampaian, tanpa misi visi yg neko-neko kecuali menyebarkan tentang kebaikan. Berbagi kabar kesembuhan, baik kesembuhan sakit fisik maupun sakit batin.
Banyak pujian yg datang dari mana-mana kepada saya. Banyak yg mengatakan saya ni banyak banget pahalanya karena ikhlas menolong orang lewat tulisan-tulisan saya di blog ini...Sms dibalas, telpon diangkat, orang bertanya dijawab dgn sabar. Waduuh bisa membuat saya jadi besar kepala nih !Sementara saya menulis dlm blog ini, mengalir saja. Apa yg ingin saya tulis ya lalu saya tulis. Bahkan tak pernah terlintas sedikitpun soal pahala-pahala dan ganjaran ganjaran.
Mereka mengatakan bahwa berurusan dgn pengobatan online biasanya kalau sudah pesan dan obat sudah didapat maka tak ada komunikasi lagi antara penjual obat dgn pembelinya. Sms tak dibalas, boro-boro telpon mau mengangkat. Tidak seperti bu Niniek kata mereka. Jauuh bedanya. Itu kata mereka bukan kata saya.
Siapa orang yg tak senang dipuji ? Saya jg seneng kok dipuji. Tapi itu dulu, masa lalu, ketika saya belum belajar mengenal Allah. Sekarang bagi saya pujian tak membuat saya berbangga hati, dan sebaliknya cacian tak membuat saya bersedih.
Bagi saya, hanya Allahlah yg berhak untk dipuji serta dimuliakan, karena hakekatnya Allahlah Pemilik segala kebaikan. Jika saya senang dipuji. Bukan pujian itu sendiri yg mendatangkan kebahagiaan dihati saya, tapi pengakuan dari orang lain, bahwa sisa hidup saya ini, alhamdulillah masih ada manfaatnya, itu saja.
Bahwa yg saya lakukan tak sia-sia, bahwa saya diijinkanNya untk menabung kesucian selagi masih bisa. Dengan melayani kalian semua. Pembaca setia blog solusi sakit maag ini. Untuk sembuh dari sakit maag kalian.
Adapun ada yg memaki-maki, mengatakan ilmu saya ni ngawur dan lain sebagainya, itu adlh hak mereka, yg belum faham akan misi visi yg saya lakukan, bahwa saya ni sekedar berbagi tentang jalan menuju kesembuhan sakit saya, ialah maag, gerd dan anziety.
Jika seperti ni saya masih dicaci, saya jg mengucap alhamdulillah, dgn begini saya lalu mengerti kekurangan-kekurangan saya. Iya kan ?
Manusia bebas untk berkehendak, berkarya serta melakukan sesuatu kebaikan. Yang dilarang adlh mencela, dan mencaci mencaci orang lain.
Tidak berbuat apa-apa dan bisanya hanya menilai menilai dan menilai keburukan serta kekurangan orang lain, adlh kerugian hidup... Sehingga alhasil, ia akan banyak kehilangan waktu, otaknya penuh residu, dan meninggal dlm ketersesatan serta kerugian. Itulah kebanyakan kita sekarang ini.
Oh ya mau bahas soal kecap kok jadinya keluar yg seperti ni ya ? Ya itulah bu Niniek. Tak bisa mendikte dirinya sendiri. Maunya cerita soal kecap, tapi ada yg mendesaknya untk menyampaikan soal ini, ya menyerahlah, karena Dia yg menguasai hidup dan kehidupan saya, yg harus lebih saya utamakan, dan tak bisa saya tolak perintahNya. Hidup hanyalah semata menghamba dan mengabdi. Itupun kalau diterimaNya. Oleh karena itu berjuanglah kita untk menjadi abdi / hamba yg diterima. Hamba yg salih, yg taat dan tanpa pamrih kepada Tuannya.
Soal Kecap. Kecap adlh makanan favourite / kesukaan saya. Karena sejak kecil, jika makan tak ada lauknya ibu selalu memberi nasi dgn kecap, syukur-syukur ada krupuknya. Cukup sudah tak perlu bertanya yg lain.
Dari jaman kejaman, kecap merupakan produk yg digemari segala kalangan dan sepertinya takkan punah sepanjang jaman. Banyak variatif makanan yg menggunakan kecap sebagai pelengkap bumbunya. Semur kentang, bestik daging, pelengkap makan siomay, bakso dan soto, bubur, dan masih banyak lagi. Untuk teman makan nasipun jg enak, apalagi jika nasinya hangat.
Dulu, didaerah tempat tinggal saya, ketika saya masih kecil, ada ibu-ibu tetangga yg tiap hari membuat kecap. Semacam home industry. Namanya Bu Sastro, sehingga dipanggil Bu Sastro kecap, karena sehari-hari membuat kecap. Dan Bu Sastro ni membuatnya kecap tak banyak. Paling-paling hanya beberapa botol. Sehingga jika ada yg ingin membelinya, sering tak kebagian, harus menunggunya lagi berhari-hari.
Anehnya, walau peminatnya banyak, Bu Sastro ni tak mau menambah kuota produksinya. Ya hanya beberapa botol itulah. Mungkin karena usianya yg sudah sepuh, sudah enam puluhan tahun. Dan beliau tak mau mengangkat pegawai, itulah uniknya.
Dulu, ketika memasak kecappun sepertinya sangat dirahasiakan. Memasaknya di sebuah rumah kecil yg dibangun terpisah dari rumah induknya yg demikian besar dan megah, bangunan jaman belanda. Pernah ketika saya diutus oleh Ibu untk membeli kecapnya, beliau sedang memasak kecap dirumah kecil itu. Ketika saya mencari Bu Sastro dirumah kecil itu, melihat beliau dari sela-sela pintu yg setengah terbuka, sedang memasak kecap di sebuah wajan besar diatas tungku besar dgn kayu bakar.
Ketika bu Sastro melihat saya berada di pintu menanti bu Sastro keluar, dgn sangat tergopoh-gopoh Bu Sastro berdiri dari duduknya di dingklik kecil, menuju ke tempat saya berdiri didepan pintu. Saya pikir Bu Sastro tergopoh-gopoh menyongsong kedatangan saya, eh ternyata mengusir saya untk segera pulang dan menjauh dari rumah kecilnya. ANEH ! Tapi saya tetap menyampaikan amanah ibu bahwa saya diutus oleh ibu untk membeli kecapnya.
Sambil mengusir saya, bu Sastro menjawab bahwa saya supaya kembali dua hari lagi jika ingin membeli kecapnya.
Benar juga. Dua hari lagi saya kembali, sudah ada kecap yg siap untk saya bawa pulang. Dan saya disambutnya dgn sangat ramah, tanpa meminta maaf ketika dua hari yg lalu mengusir saya. Sepertinya tak ada sesuatu yg pernah terjadi. Bahwa ia kemarn menyakiti hati seorang anak kecil, ialah saya.
Kecap Bu Sastro sudah sangat terkenal didaerah dimana waktu kecil saya pernah tinggal. Rasanya enak sekali, khas dan bumbu kecapnya sangat merasuk. Asin dan manisnya sangat padu. Rasanya memang sangat khas. Kecap jaman sekarang, tak ada yg seenak kecap buatannya Bu Sastro. Kecap tradisional dan buatan tangan, bukan kecap keluaran pabrik. Saya tak ingat persis apa saja bumbunya. Yang saya ingat gula merah, daun salam, garam, lengkuas, cengkeh, kemiri, daun jeruk purut, serai dan buah asam. Semua bumbu dilembutkan kecuali daun salam, lengkuas dan serai.
Pertama-tama kedelai biasa dan kedelai hitam direndam semalam, lalu direbus bersama bumbu-bumbu tersebut. Lama entah berapa jam hingga kedelainya hancur larut bersama bumbunya dan warnanya makin lama makin menghitam. Setelah kedelai hancur, lalu disimpan dlm tempayan yg ditutup dgn kain kasa putih entah maksudnya untk apa hingga semalam / dua malam. Untuk fermentasikah ? Entahlah...Yah..ini sekedar mengenang masa lalu tentang cara membuat kecap. Itupun lupa lupa ingat. Jadi jangan ditiru yah ? Cari saja infonya diinternet jika kalian ingin mencoba membuat kecap...
Soal Kecap Untuk Sakit Maag Orang sakit maag memang selalu bingung jika mau makan. Bingung mencari makanan yg aman, yg nilai gizinya tinggi tapi tak bermasalah buat lambung. Bingung mencari variannya dan bingung jg cara masaknya...
Kecap sebenarnya cukup aman dimakan siapa saja. Artinya dari mulai anak kecil hingga usia dewasa boleh makan kecap. Tapi bagi orang sakit maag, terutama yg uluhatnya sering terasa sakit, kecap tak bagus untk dimakan karena lambung akan terasa perih. Mengapa ? Karena memasaknya dgn bumbu dari buah asem, sehingga inilah yg membuatnya terasa perih di lambung jika dikonsumsi.
Banyak orang mengatakan, bahwa kecap bernilai gizi tinggi. Itu mungkin benar, karena dibuat dari bahan kedelai yg terkenal bernutrisi komplit. Pantas saja anak yg dimasa kecilnya sering makan kecap, maka akan menjadi anak yg otaknya cerdas. Kami sekeluarga, dulu waktu kecil tiap hari lebih banyak makan kecapnya daripada makan dgn lauk yg lain. Bukan karena tahu kalau kecap itu gizinya tinggi, karena memang adanya hanya kecap sebagai teman lauk nasi. Tak ada lainnya lagi, baik sayur apalagi lauk !
Dan Alhamdulillah, kami bersaudara kemudian hari mempunyai otak yg gampang untk berfikir, salah satunya mungkin karena tiap harinya lauknya adlh kecap.
Menurut pengalaman saya nih. Kecap cukup aman saya konsumsi ketika maag saya pd stadium awal. Artinya awal-awal ketika saya mulai kena sakit maag masih tak bermasalah makan dgn kecap. Ketika keluhan yg saya rasakan hanya mual, pening, dan perut terasa begah.
Tapi ketika stadium sakit maag saya sudah stadium menengah dimana uluhati sering terasa sakit, perut sering keram, dada suka berdebar dan kepala jg kliyengan, maka jika saya makan dgn kecap, maka lambung akan terasa perih sekali seperti disayat-sayat, bahkan terkadang jg lalu diare.
Apalagi setelah saya berada pd stadium lanjut dimana seluruh tubuh sudah muncul berbagai keluhan, sehingga tak bisa berjalan, tak bisa bangun dari tempat tidur, yg bisa saya makan hanya bubur halus serta air madu saja, maka kecappun sama sekali tak bisa saya konsumsi. Perut akan kesakitan luar biasa dan bisa diikuti dgn keram.Itulah sekelumit pengalaman dgn kecap. Semoga ada manfaatnya bagi kalian semua.
Alhamdulillahirabbil’alamiin. Salam Selalu, Eyang Niniek SS
other source : http://solopos.com, http://tribunnews.com, http://solusi-sakit-maag.blogspot.com
0 Response to "Soal Kecap - EDISI SPESIAL"
Post a Comment