This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Isu Tentang Tajsim & Mujasimah (2) - Syi'ah

Isu Tentang Tajsim & Mujasimah (2)hotsvidz.blogspot.com - 3. Jism menurut orang2 Jahmiyah, Mu’tazilah, dan kalangan Ahlul-Bid’ah pengingkar shifat2 Allah lainnya Adapun ahlul-bid’ah di masa ulama2 salaf itu hidup, maka mereka memiliki ta’rif2 dan pemahaman tentang jism yg mereka tetapkan sendiri berdasarkan akal2 mereka, diantaranya adlh sebagai berikut.....
a. Sesuatu yg memiliki jarak, maka itu adlh jism
Hal ni dikemukakan oleh orang2 Jahmiyah sehingga mereka mengatakan : غير بائن باعتزال ولا بفرجة بينه وبين خلقه كجسم على جسم Sesungguhnya Allah....antara Dia dgn makhluk-Nya tidaklah terpisah dgn menyendiri dan tak pula terpisah dgn jarak seperti jism atas jism. (Ar-Radd ‘alal-Basyir al-Marisyi hal. 79)
Menurut mereka, jika saja diantara dua hal itu terdapat jarak, maka pastilah keduanya adlh jism. Dengan ni mereka menetapkan bahwa Allah itu tidaklah terpisah dgn makhluk-Nya. Dan ni menjadi salah satu alasan mereka untk menafikan adanya Allah di atas ‘Arsy.


b. Sesuatu yg ada pd arah, maka itu adlh jism
Hal ni dikemukakan oleh orang2 Jahmiyah sehingga mereka mengatakan : وليس له أعلى ولا أسفل ولا نواحي ولا جوانب ولا يمين ولا شمال Tidak ada bagi Allah yg lebih atas, tak yg lebih bawah, tak pula arah, tak sisi, tak kanan, tak pula kiri. (Ar-Radd ‘alal-Jahmiyyah hal.99)
Dalam ungkapan yg lain dari orang2 Mu’tazilah: أن إثبات الجهة يوجب إثبات المكان وإثبات المكان يوجب إثبات الجسمية Penetapan arah itu mewajibkan penetapan tempat, sedangkan penetapan tempat mewajibkan penetapan jism. (Manahij al-Adilah hal.176. Maktabah al Anjalu al Misriyah)
Hal ni kemudian, diikuti oleh Syi’ah dan atas hal ini, maka mereka semua mengingkari adanya Allah di atas ‘Arsy dgn alasan arah dan tempat adlh jism. Sebagian orang lain mengatakan bahwa Allah itu tak di atas, tak di kiri, tak di kanan, tidak.....dan tidak....sebagaimana dahulu diyakini oleh orang2 Jahmiyah.

c. Sesuatu yg memiliki tangan, maka itu adlh jism
Hal ni dikemukakan oleh orang2 Jahmiyah. Mereka mengatakan : لا نقول إن الله يدين لأن اليدين لا تكون إلا بالأصابع وكف وساعدين وراحة ومفاصل Kami tak akan mengatakan kalau Allah itu memiliki tangan, sebab tiadalah tangan itu melainkan terdiri dari jari2, bahu, hasta, telapak tangan, dan saling terpisah. (Al-Ibanah al-Kubra 6/261)
Mereka jg mengatakan : اليد إذا لم تكن نعمة لم تكن إلا جارحة . Jika tangan itu bukan berarti nikmat, maka berarti itu adlh anggota badan. (Al-Ibanah hal.136)
Atas hal ini, mereka mengingkari dua tangan Allah, pendengaran Allah, jg wajah Allah, kaki Allah, dan shifat Dzatiyah lainnya karena beranggapan kalau sesuatu yg memiliki tangan itu pastilah adlh jism.

d. Sesuatu yg dpt dilihat, maka itu adlh jism
Yang ni masyhur dari Syi’ah, dan atas hal ini, maka mereka mengingkari dpt dilihatnya Allah dgn mata kepala kelak di hari kiamat. Dalam hal ini, mereka menyepakati orang2 Mu’tazilah dan Jahmiyah yg jg sama2 mengingkari dpt dilihatnya Allah dgn mata kepala kelak di akhirat dan mereka menganggap orang2 yg meyakini dpt dilihatnya Allah kelak di akhirat sebagai mujasimah.
Salah seorang ulama mereka mengatakan : واعلم إن أكثر العقلاء ذهبوا إلى امتناع رؤيته تعالى والمجسمة جوزوا رؤيته لاعتقادهم أنه تعالى جسم Ketahuilah, kebanyakan orang2 yg berakal (yakni Syi’ah imamiyah, Mu’tazilah, dsb) berpendapat tak mungkin Allah ta’ala dpt dilihat, sedangkan orang2 Mujasimah menetapkan kalau Allah dpt dilihat berdasarkan keyakinan mereka kalau Allah itu adlh jism. (Kasyful-Murad hal.230)
Hal ni menjadi pegangan orang Syi’ah hingga sekarang. Salah seorang ulama besar kontemporer mereka yg bernama asyatusy-syi’ah Nashir ash-Shirazi mengatakan : إننا نعتقد بأنه تبارك وتعالى لا يمكن رؤيته، لأن الشيء الذي يرى بالعين هو جسم Sesungguhnya kami meyakini bahwa Allah tabaraka wa ta’ala tak mungkin dpt dilihat, sebab sesuatu yg dpt dilihat dgn mata adlh jism. (‘Aqaid al-Imamiyah hal.9)

e. Suara itu adlh jism
Hal ni ternukilkan dari firqah Mu’tazilah, saat mereka mengatakan : أن كلام الخالق جسم وأن ذلك الجسم صوت مقطع مؤلف مسموع Kalam Allah itu adlh jism, dan bahwa jism itu adlh suara yg terputus-putus, tersusun dan dpt didengar. (Maqalat al-Islamiyin 1/153)
Atas hal ini, maka mereka menganggap Al-Quran itu sebagai makhluk, dan atas hal inipula, maka orang2 Jahmiyah mengingkari berbicaranya Allah, dan mengingkari suara Allah.

f. Sesuatu yg bergerak, maka itu adlh jism
Orang2 Jahmiyah yg punya ketetapan seperti ni sehingga mereka mengatakan : لأنه الحي القيوم.............. أن تفسير ( القيوم ) الذي لا يزول عن مكانه ولا يتحرك Sesungguhnya Allah adlh al-Hayyu (Yang Hidup) al-Qayyum.... Dan sesungguhnya tafsir al-Qayyum itu adlh tidaklah berpindah dari tempatnya, sehingga Dia jg tidaklah bergerak. (Ar-Radd ‘alal-Basyir al-Marisyi hal. 20)
Hal ni menyebabkan mereka mengingkari turunnya Allah ke langit dunia, digenggamnya bumi oleh Allah kelak di hari kiamat, dan berbagai perbuatan Allah lainnya yg menurut mereka melazimkan adanya gerakan.

g. Dan yg lainnya yg tak perlu disebutkan di sini.

0 Response to "Isu Tentang Tajsim & Mujasimah (2) - Syi'ah"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *